Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Memasang KDE 4 pada GNOME 3 openSUSE Asparagus

Saya ingin mencoba menggunakan KDE pada openSUSE, apalagi akan segera diluncurkan KDE 4.8 untuk Linux. Banyak orang yang tidak suka memasangkan KDE bersamaan dengan GNOME, dan memasangnya secara terpisah, namun saya terlalu malas untuk membuat dan menyesuaikan partisi tambahan sehingga biasanya saya tumpuk saja. Sayangnya, cara lawas saja tidak berfungsi dengan baik, halaman pemasangan 1-click-install untuk KDE tampaknya tidak ada (atau tidak saya temukan).

Sehingga untuk memasang desktop KDE 4.7 pada openSUSE 12.1 Asparagus yang berbasis GNOME 3.2 seperti yang saya gunakan, cara yang paling mudah adalah kembali menggunakan perintah di terminal. Cara yang sama sejak dulu kala, hanya saja saya memang agak alergi menggunakan terminal.

Yang perlu diketahui adalah memasang elemen KDE4 dan Base KDE melalui GNOME, dan dengan sendirinya Desktop KDE akan bisa difungsikan dengan baik (secara teori).

Caranya cukup mudah, gunakan perintah berikut pada jendela terminal:

sudo zypper install -t pattern kde4 kde4_basis

Eksekusi perintah tersebut akan membuat sistem mengunduh semua berkas yang diperlukan untuk menjalankan desktop KDE beserta dengan program/aplikasi yang khas untuk KDE pada openSUSE 12.1. Berkas unduhan cukup banyak, melebihi 300 MB, jadi pada koneksi Internet yang agak lambat mungkin memerlukan cukup banyak waktu, asalkan stabil pasti bisa diselesaikan.

Setelah itu, jika komputer dimulai ulang (restart), kita sudah bisa memilih KDE pada saat masuk (login) di pengelola sesi (session manager). Hanya saja yang masih belum saya pahami sampai saat ini, dari dulu akan selalu ada 2 pilihan sesi KDE, yang tampaknya tidak begitu berbeda.

Pratampil Desktop KDE 4.7 pada openSUSE Asparagus.

Kecuali untuk fonta yang saya harap segera menggunakan tipografi ala Oxygen Fonts – ada beberapa hal yang memang saya perlukan pada desktop KDE. Dan tampaknya saat ini ada satu hal yang menarik saya temukan, Network Manager pada KDE sepertinya sudah bersingergi dengan GNOME, sehingga saya tidak perlu menyetel ulang sambungan Internet – ini sebuah kemajuan yang cukup signifikan sejak terakhir kali saya mencoba menggunakan dual-desktop.

Permasalahan yang mungkin timbul sementara ini adalah adanya terlalu banyak aplikasi berfungsi kembar, misalnya Kmail pada KDE akan berfungsi sama dengan Evolution pada GNOME, padahal saya sendiri menggunakan Mozilla Thunderbird. Ini berarti untuk jangka panjang jika dibiarkan, akan ada banyak update yang diperlukan – mungkin setara dengan satu desktop yang menggunakan Tumbleweed.

Catatan:

Jika Anda menginginkan tampilan KDE login manager (KDM) dan bukannya GNOME, Anda perlu menyunting berkas /etc/sysconfig/displaymanager (dengan aplikasi Nano melalui terminal), ubah nilainya menjadi: DISPLAYMANAGER="kdm" lalu simpan. Ini akan membuat login manager menggunakan atribusi milik KDE. Saya menemukan cara ini dari salah seorang pengguna openSUSE yang salah memilih desktop saat memasang OS ini.



11 tanggapan untuk “Memasang KDE 4 pada GNOME 3 openSUSE Asparagus”

  1. KDE 4.7.4 rada berat dan suka hang di laptop saya 😦 (padahal pakai RAM 2 GB, swap 2 GB, dan prosesor Core 2 Duo). Apakah prosesor saya sudah ketinggalan zaman atau kurang sesuai dengan spesifikasi CPU yang direkomendasikan untuk KDE 4.7.4 ya? Maklum, sekarang kan tren-nya pakai prosesor multicore seperti i-series.

    Suka

    1. Ndak juga Mas Is, saya tidak jauh beda juga, memang desktop-nya agak berat. Kalau mau pakai KDE, mungkin sebaiknya kita mempertimbangkan komputasi 64 bit sekalian.

      Suka

    2. Oh, sepertinya iya juga. Semakin tinggi versi KDE-nya, sepertinya saya merasa makin berat. Padahal pas ketika mencoba KDE 4.7 versi awal di Kubuntu, rasanya ringan banget. Beda banget rasanya dengan KDE 4.7.4 yang sekarang lagi saya cobain di salah satu distro. Tapi mungkin juga karena masih berupa versi development (belum final). Nggak tahu kalau KDE 4.8 nantinya. Semoga lebih ringan dan minim bug.

      Suka

    3. Mas Is, yang 4.8 sudah rilis kok, namun baru Fedora yang mengadopsinya ke dalam repositori. Sepertinya yang lain akan segera menyusul :). KDE, kalau hanya basis saja menurut saya malah cukup ringan lho Mas Is.

      Suka

  2. saya sudah lama tidak menggunakan ubuntu (karena ada suatu masalah) 😦
    GNOME 3 dan KDE sudah tidak familiar lagi dengan saya. karena efek dewanya itu lho yang mendesak saya agar menggunakan VGA card berkelas. tadinya saya mau nyoba xubuntu dengan xfcenya. tapi blom ada mod yang dateng buat masangnnya 🙂
    saya juga mulai bosan dengan distro debian (serasa mau kabur ke distro RPM) 🙂

    Suka

    1. Melvin sudah pakai yang berbasis Arch saja :D.

      Suka

    2. arch itu kan rolling release 😦
      tadinya mau coba openSUSE LXDE yang baru. tapi keknya ngak ada live cd buat yang versi 12.1 😦

      Suka

  3. selamat ber-berat-ria 😆 …

    Suka

    1. Ha ha…, sama saja, pakai Gnome Shell hanya sedikit lebih ringan :D.

      Suka

  4. Hehe, akhirnya multi desktop juga :-).
    Saya masih bersandar pada xfce dan lxde :-(.

    Suka

    1. Iya nih Mas Agung, untuk setelan yang sedang saja lumayan terasa beratnya KDE :D.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: