Bagaimanapun upaya Microsoft mengembangakan peramban web handalannya – Internet Explorer yang saat ini sudah mencapai versi 9, sepertinya tetap saja tidak ada yang melirik. Saya sendiri pernah mencicipi Internet Explorer 9 saat baru diluncurkan, dan rasanya itu sudah begitu luar biasa. Itu sekitar setahun yang lalu, dan untuk penjelajahan web, saya kira kemampuan yang dimiliki IE9 – demikian kita umumnya menyingkat Internet Explorer 9 – sudah cukup baik, bahkan bisa dikatakan berkelas.
Namun saya sendiri melihat kecenderungan penggunaan IE9 semakin sedikit, kecuali beberapa yang memang “tahu apa yang dia lakukan” dengan IE9. Kunjungan pada blog ini misalnya, dua atau tiga tahun yang lalu keluarga Internet Explorer masih mendominasi 5 besar peramban web yang digunakan oleh pengunjung, namun kini – sudah tidak tampak lagi.
Microsoft bersama rekan-rekannya selalu berusaha menggembar-gemborkan bahwa produk IE9 adalah yang terbaik di kelasnya, bahkan menjanjikan penerusnya nanti – IE10 – akan menjadi keajaiban di kelas. Ah, itu sih lagu lama.
Mereka kadang lupa bahwa si rubah api – Firefox dari Mozilla masih mendominasi peramban dunia maya. Belum ada juga yang sanggup menjegal si rubah api dari tahtanya beberapa tahun ini, meski Chrome dari Google sudah lama melirik mahkota itu.
Berbeda dengan Safari yang cukup elegan dan stabil, atau Firefox yang kini memasuki fast cycle release, IE9 terkesan masih di sana-sana saja, tidak berbeda dengan pendahulunya, yang seakan memberikan “trauma” pada penggunanya.
Ya, saya sendiri membayangkan diri saya sedang berada di warnet tempo dulu dengan diska floppy 31/2 inci, saya rasa itu agak mengerikan jika ditambah dengan IE6 – maka bisa membuat badan menjadi merinding.
Terima kasih pada si rubah api yang menyelamatkan saya dari semua marabahaya saat itu.
Tentu saja IE9 masih harus bersaing dengan peramban web populer lainnya. Belum menyebut Opera Web Browser – yang merupakan favorit saya – yang menghadirkan standar web bagaikan dewanya para peramban. Atau juga Chrome/Chromium, yang merupakan peramban sejuta geek, di mana pecinta inovasi berkumpul dan menjadikan peramban seperti komputer mini di dalam sebuah sistem operasi.
Dan dalam kesemuanya itu IE9 seolah tenggelam dan kehilangan gemanya. Bahkan Bing tidak dapat menyelematkannya meskipun memiliki algoritma unik sebagai mesin telusur. Saya sendiri menyukai Bing, tapi hei…, menggunakan Bing kan tidak harus dengan Internet Explorer.
Ah ya, tentu saja IE9 masih harus berjuang menghadapi masalah klasiknya, yaitu celah keamanan yang kadang tersembunyi di balik janji manis Microsoft. Nah, sepertinya dalam perang peramban (browsers war), Internet Explorer mulai melihat kekalahannya (meskipun dari dulu memang tidak menang, kecuali saat ada sendiri saja).
Kadang saya masih suka mencoba IE9, namun tidak terlalu sering. Apakah ada di antara kalian yang menggunakan IE9?
Catatan: semua gambar adalah karya kreatif di Friday Funnies – Linux.com.
Tinggalkan Balasan