Jejaring sosial sudah menjadi bagian dari keseharian pengguna Internet saat ini. Apapun namanya, baik twitter, facebook, google+ bahkan sebuah blog pribadi. Jejaring sosial menghubungan antar individu di dunia maya ini, dan oleh karena itu mereka memiliki sesuatu yang sangat berharga yang sering dijadikan target kejahatan dunia maya – itu adalah identitas Anda!
Anda mungkin berpikir bahwa apa sih artinya sebuah identitas, sebagaimana identitas toh banyak yang dipalsukan juga. Namun bagi mereka yang memiliki niat tidak baik, identitas bisa menjadi sebuah komoditas yang bernilai tinggi, sebagaimana sebuah perusahaan memiliki daftar kliennya.
Jika identitas Anda tercuri, maka pencuri bisa menggunakannya untuk mencuri identitas teman-teman Anda. Pencurian akan berlangsung melalui peranti lunak jahat (malware) yang tidak henti-hentinya bekerja.

Saya selalu menerapkan “trust no link, dare not to click it!“, saya tidak pernah mempercayai sebuah pranala/tautan yang diberikan oleh siapapun, bahkan jika di dunia nyata dia adalah orang yang paling saya percayai, ingat identitasnya mungkin sudah tercuri. Jika Anda sudah cukup lama melihat bagaimana kejahatan dunia maya dilakukan, Anda akan menjadi cukup peka dan dengan mudah mencurigai setiap perangkap yang mungkin menjebak atau menipu Anda.
Ada beberapa tips yang mungkin bisa menghindari Anda terjebak di dalamnya, karenanya mudahlah untuk mencurigai tautan yang tampak sebagai berikut:
- Dikirim secara tiba-tiba di tengah percakapan, atau tanpa percakapan tiba-tiba muncul. Solusi: tanya sahabat Anda apa dia ada mengirimkannya.
- Menyerupai pranala Facebook, misalnya fb.me, dan lain sebagainya dengan pemendek URL; bahkan tidak jarang menumpang di halaman facebook sendiri.
- Berisi konten yang menggiurkan.
Oleh karena banyak tautan umumnya memiliki nilai reputasi web yang baik (karena menggunakan pemendek URL), dan pemindaian peranti berbahaya daring-pun bisa menandakan tautan aman. Program antivirus Anda mungkin tidak akan mendeteksi apa-apa jika yang diserang adalah data Anda pada server Facebook, bukannya komputer Anda.
Facebook memiliki kebijakan privasi yang selalu menjadi kritikan, dan menurut saya kadang sangat konyol. Itulah kadang saya tidak menerima permintaan aplikasi apapun yang diberikan pada saya. Misalnya, jika saya menerima aplikasi permainan (game) A, maka menurut Facebook saya akan menyerahkan semua data pribadi saya pada pemilik/pengembang permainan A, jika permainan A berhenti dikembangkan tanpa saya ketahui atau sistemnya kemudian diretas, maka data pribadi saya tidak akan aman lagi.
Dan yang terakhir saya rasa, manual dan old fashioned agak lebih baik. Mengakses Facebook dari web atau aplikasi tepercaya seperti pada ponsel dan tablet akan sangat membantu. Mencoba ekstensi (misalnya pada peramban Firefox atau Chrome) atau aplikasi yang tidak jelas akan memberikan risiko tercurinya data Anda.
Rasa ingin tahu memang kadang besar dan mendesak, apalagi bisa dipenuhi dengan hal yang tampak begitu remeh: “klik”! Namun saya sendiri tetap mengingatkan diri saya untuk berhati-hati, saya memiliki aturan sendiri di facebook.
Tinggalkan Balasan