Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Berjabat dengan Raring Ringtail

Menunggu Luna (generasi selanjutnya dari Elementary OS) terasa begitu lama, saya pun mencoba sesuatu yang belum resmi dirilis yaitu Ubuntu 13.04 Raring Ringtail. Korbannya tentu sama, yaitu Asus Notebook X201E yang sebelumnya saya tanamkan Pear OS 7. Ubuntu 13.04 baru akan dirilis resmi akhir April mendatang, sehingga yang saya gunakan adalah edisi daily-build yang tersedia di repositori mereka.

Metode pemasangan yang sama dengan menggunakan Pendrive saya terapkan untuk edisi 64-bit Raring Ringtail. Kali ini, metode instalasi mengenali UEFI pada notebook saya, meskipun tentu saja tidak dalam keadaan aktif. Edisi Live tampaknya sangat menggiurkan, sudah lama tidak melihat Ubuntu semenarik ini setelah edisi 11.10 dulu. Dan jauh dari edisi 12.10, edisi 13.04 lebih terkesan mantap dan ringan.

Berkas daily build untuk Raring cukup besar, sekitar 730 MB, tapi jika menggunakan Pendrive tidak akan terasa. Membuat media instalasi di Pendrive, saya menggunakan bantuan LiLi USB Creator.

Raring Ringtail
Raring Ringtail – tampilan awal pasca instalasi. Ubuntu 13.04 ini benar-benar memberikan nuansa yang segar.

Bagaimana pendapat saya dengan rilis Ubuntu yang satu ini?

Poin pertama, dibanding pendahulunya, dukungan terhadap peranti keras anyar sudah jauh lebih baik. Setidaknya kontrol kecerahan melalui jalan pintas sekarang sudah bisa (yang pada edisi sebelumnydasha tidak bisa, kecuali dilakukan penambahan suntingan manual).

Poin kedua, saya tidak begitu suka Unity Shell; Gnome Shell atau Pear Shell menurut saya lebih nyaman. Namun kehadiran aplikasi Unity Tweak Tool akan mengubah sedikit banyak tentang opini ini. Hanya saja, saya memang belum terbiasa dengan sistem yang satu ini.

Poin ketiga, sumber daya yang dihabiskan tidak membuat nyaman. Saat diam (idle), bisa menghabiskan 300 MB RAM, sedangkan bekerja dengan peramban Firefox membuka standar 3 tab sambil menulis blog hampir menghabiskan 1 GB RAM. Bagi yang punya mesin mumpuni, tentu saja tidak masalah, saya masih menemukan sejumlah lag bermakna, terutama saat menggunakan dash secara intensif.

Saya merasakan ada sedikit kekurangan kesan gesture pada trackpad, tapi baik-baik saja pada tetikus eksternal. Berbeda dengan Pear OS 7 yang tidak bisa mengenali kandar USB luar milik Samsung Galaxy Note II yang saya coba hubungkan, maka Raring bisa langsung mengenalinya dengan mudah sebagai kandar eksternal. Secara keseluruhan, saya tidak menemukan kendala bermakna dalam menggunakan Ubuntu 13.04 Raring Ringtail pada Asus X201E, terkecuali beberapa sendatan grafis milik .

Seberapa stabil sebenarnya Ubuntu 13.04 saat ini? Saya rasa belum sepenuhnya, tapi sepakat secara garis besar cukup stabil. Hanya saja kadang cound card tiba-tiba hilang (tidak terdeteksi) saat restart atau hotcorner tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jika Anda ingin mencobanya, silakan, tapi rasanya akan selalu ada masalah klasik seperti ini dari waktu ke waktu. Sementara saya tidak begitu menyukai rekomendasi yang muncul di dash, mungkin harus mencari cara untuk menghilangkannya. Penampilan Ubuntu cukup apik, tidak perlu diragukan lagi.

 



4 tanggapan untuk “Berjabat dengan Raring Ringtail”

  1. Rizki Aulia Rachman Avatar
    Rizki Aulia Rachman

    Tulisan yang bagus mas, tata bahasanya mudah dimengerti, namun saya menemukan beberapa kesalahan tulis disana.

    oh ya, mengenai penggunaan memory, menurut mas berapa maksimal penggunaan memory agar bisa dikatakan ringan ? saya memakai openSUSE 12.3 GNOME memakai 200-250 MB ketika idle, dan dengan 5 tab firefox memakai -+500 MB, itu sudah ringan menurut saya 🙂

    Suka

    1. Saya kadang buru-buru ????

      Suka

  2. Hardware di Linux itu memang seperti Wine (Anggur merah) bli, dimana semakin lama, semakin matang LOL …

    Saya sekarang berusaha setia dengan versi 1204 yang di support 5 tahun (sekarang 4 tahun) :mrgreen: sudah saatnya settle down dan tidak lagi menjadi “playboy distro” 😀
    mungkin saya akan mendownload wall papernya saja karena lucu. tumben ada gambar binatangnya

    Suka

    1. Ubuntu yang terbaru sekarang hanya didukung selama 9 bulan jika non LTS. Berbeda dengan yang dulu punya dukungan 18 bulan.
      Sebenarnya saya ingin mencoba beberapa distro lagi. Misalnya Manjaro Linux yang merupakan distro rolling release, sehingga ndak perlu melakukan pemasangan berulang kali.
      Kalau kernel, makin baru akan makin banyak dukungan hardware baru, tapi sering kali malah ndak mendukung hardware lawas lagi.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: