Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Sekilas Tentang Flu Singapura

Beberapa tahun belakangan, kita sering mendengar tentang flu singapura – yang belakangan juga kasusnya menjadi cukup umum walau tidak dominan di antara kasus infeksi lainnya. Lalu apa sebenarnya flu singapura? – Apa suatu penyakit flu yang datang dari Singapura, negara tetangga kita?

Di dunia kedokteran, flu singapura memiliki nama lain yang lebih umum di kalangan para praktisi medis, yaitu “hand, foot, and mouth disease” yang disingkat sebagai HFMD. Untuk selanjutnya, kita akan menggunakan istilah ini saja, karena bagi saya lebih cepat diketik – HFMD.

Sebenarnya HFMD tidak bisa dibilang mirip flu, biasanya lebih banyak menyerang bayi dan anak-anak kecil. Karakternya yang khas adalah demam, luka atau sariawan yang nyeri pada mulut, dan luka lepuh pada tangan, kaki serta bokong (pada bayi mungkin pada area yang tertutup popok). Dan banyak terjadi di negara-negara Asia. Meskipun demikian, saya belum tahu pasti mengapa disebut sebagai flu singapura.

Karena terjemahannya sebagai penyakit kaki, tangan, dan mulut; maka ini tidak sama dengan penyakit kaki dan mulut yang menyerang ternak/hewan seperti sapi, domba, dan babi, karena disebabkan oleh virus yang berbeda.

HFMD
Ilustrasi Flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease pada Balita. Sumber: savvypracticality.com

Penyebab HFMD bukanlah tipe virus yang tunggal, namun sekelompok virus yang disebut dengan enterovirus yang terdiri dari kelompok: poliovirus, coxsackievirus, echovirus dan enterovirus lainnya. Biasanya disebabkan paling umum oleh coxsackievirus A16 yang dampaknya bisa sembuh dengan sendirinya, namun sejumlah virus lain seperti enterovirus 71 (EV71) bisa berkembang menjadi komplikasi yang serius dan berakibat fatal.

Biasanya kebanyakan infeksi HMFD akan sembuh dengan penuh pasca sakit yang akut. Umumnya HMFD adalah sakit yang ringan, sembuh dalam 7-10 hari tanpa pengobatan medis, dan adanya komplikasi tidak umum pada kasus ini. Komplikasi paling umum adalah dehidrasi, ini bisa diatasi dengan minum air yang banyak, namun karena nyeri akibat luka pada daerah bibir, bisa jadi nafsu minum dan makan berkurang, sehingga dehidrasi bisa memburuk.

Kondisi yang fatal yang berkembang menjadi meningitis viral ataupun aseptik, perlu segera penanganan oleh dokter ahli di rumah sakit pusat rujukan. Biasanya gejala demam, nyeri kepala, leher yang kaku atau nyeri punggung, penderita akan disarankan rawat inap untuk beberapa hari. Sehingga dapat dibantu mengantisipasi kemungkin perburukan yang terjadi.

Penularan HFMD yang perlu diperhatikan adalah penularan dari orang yang sakit ke orang yang sehat melalui kontak langsung dengan ingus, liur/ludah, cairan dari luka, atau kotoran/tinja dari orang yang sakit/terinfeksi tersebut. Kondisi paling besar potensi menularkan adalah pada masa satu minggu awal seorang penderita sakit, namun periode penularan bisa memanjang hingga beberapa minggu (karena virus bisa bertahan di dalam tinja). Jika Anda memiliki kerabat atau tetangga yang sakit HFMD, ada baiknya menunda kunjungan hingga satu minggu sejak mulai sakit, terutama hindari membawa anak-anak untuk berkunjung.

Yang paling berisiko tertular adalah mereka yang belum pernah terkena infeksi sebelumnya, karena tidak memiliki kekebalan – dan sayangnya, sampai saat ini belum tersedia vaksinasi untuk penyakit ini. Namun harap diperhatikan juga bahwa tidak semua orang yang tertular/terinfeksi menjadi sakit. Anak balita paling rentan terinfeksi, anak-anak di bawah sepuluh tahun juga masih memiliki risiko terinfeksi, karena anak-anak biasanya belum memiliki kekebalan. Orang dewasa jarang terinfeksi karena biasanya sudah memiliki kekebalan, namun remaja masih mungkin terinfeksi, walau tidak umum.

Lalu walau pun sudah pernah terkena HFMD, masih ada kemungkinan muncul sakit yang sama. Hal ini dimungkinkan jika yang menginfeksi adalah tipe virus lainnya, yang tubuh belum memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya.

Wanita hamil sebaiknya menghindari infeksi HFMD, walau memang belum ada bukti langsung yang menunjukkan infeksi enterovirus termasuk HFMD berpengaruh pada kehamilan dan janin. Demikian juga bayi baru lahir, sebaiknya dijaga jauh dari infeksi ini. Karena infeksi tidak datang dari hewan, maka yang paling dihindari adalah kontak langsung dengan mereka yang sakit.

Jika ada yang sakit di sekitar lingkungan Anda, dan curiga bahwa itu adalah HFMD atau Flu Singapura, segera periksa ke dokter atau Puskesmas terdekat. Dokter mungkin akan memberikan obat-obat untuk mengatasi gejala, dan merekomendasikan perlu tidaknya untuk rawat inap sesuai dengan tanda keparahan penyakit.

Iklan


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: