A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages
Memasang openSUSE pada Komputer Berspesifikasi Rendah
Masih ingat ketika saya membahas tentang bagaimana LXLE bisa digunakan di komuter lawas? Komputer Pentium IV dengan 2,4 GHz dan SDRAM 128+256 MB tersebut saya coba pasang dengan menggunakan openSUSE 13.2 yang baru dirilis beberapa waktu yang lalu. Berbeda dengan LXLE yang menggunakan basis keluaran distribusi lawas untuk versi 32-bit mereka, openSUSE 13.2 Harlequin menggunakan paket-paket terbaru mereka.
Pertama kali saya mencoba memasang dengan antarmuka grafis, ternyata sangat berat. Kemampuan memori 384 MB ternyata sangat menyiksa, pemasangan sangat lambat dan puluhan menit untuk mencapai halaman satu dan lainnya. Sampai saya gagal mengaplikasikan sistem partisi Btfrs. Lalu saya menemukan bahwa berkas ISO DVD yang saya tanamkan ke dalam UFD, ternyata bisa dipasang via nCurses, seperti yang disampaikan di forum.
Saya pun menggunakan metode ini untuk mencoba menanamkan Xfce ke dalam komputer. Dan berikut adalah (banyak) gambar yang memberikan Anda gambaran langkah-langkahnya. Saya memotretnya dengan ponsel, sehingga tampilannya mungkin memang memperlihatkan layar cembung. Karena saya masih menggunakan monitor tabung dari era 10 tahun yang lalu setidaknya.
Saat awal booting memperlihatkan pilihan boot DVD Instalasi openSUSE 13.2. Saya menekan F3 untuk memilih menggunakan mode teks.Saat memilih instalasi, maka sistem pertama kali akan memuat kernel yang diperlukan.Disuguhkan oleh inisialisasi awal YaST, salah satu otak sistem yang membuat saya suka openSUSE.Memilih bahasa yang diguanakan, dan memilih jenis papan ketik. Untuk bahasa, saya memilih pelokalan bahasa Indonesia.Mungunduh catatan rilis dan sebagainya dari media pemasangan, jadi tidak memerlukan Internet. Seingat saya ada sejumlah peringatan tentang dukungan bahasa yang belum lengkap, namun dapat diabaikan saja.Untuk partisi sistem berkas, saya memilih mengganti Btfrs ke Ext4.Ini adalah gambaran susunan partisi yang saya gunakan.Memilih Zona Waktu, jika awalnya sudah dipilih bahasa Indonesia, biasanya otomatis pindah ke zona waktu kita yaitu WIB.Memilih Desktop LXLE, karena itu yang memiliki antarmuka grafis yang masih bisa saya kenali sebagai pengguna yang berorientasi GUI.Memasukkan nama pengguna dan sandi, sesuai dengan keinginan kita. Jika sandi terlalu lemah, nanti akan ada peringatan.Rangkumam dari semua pilihan instalasi akan ditampilkan oleh YaST, jika sudah sesuai, maka proses pemasangan bisa kita lanjutkan.Membuat partisi dan meltakkan citra pemasangan ke dalam HDD akan memerlukan sejumlah waktu, tergantung sistem yang kita gunakan. Namun karena menggunakan media USB FlashDisk, jadinya lumayan cukup cepat.Paket-paket yang sudah terpilih akan dipasang ke dalam komputer kita.Sistem akan melakukan konfigurasi terhadap paket-paket yang sudah dipasangkan.Setelah selesai, sistem akan dimuat ulang. Sebaiknya media pemasangan tidak dilepas dulu. Namun nanti dapat memilih boot ke HDD.Boot menuju dekstop Xfce. Jika sudah melihat ini, saya sudah bisa benapas dengan lega.Desktop Xfce yang digunakan. Tampak sederhana dan sangat ramah pengguna.
Proses pemasangan pun selesai. Saya mendapatkan sebuah desktop yang cukup ringan untuk digunakan. Dan saya bisa katakan cukup siap pakai untuk semua aplikasi dan berkas non-restricted. Saya hanya tinggal melakukan penyesuaian kecil terkait jaringan dan lain sebagainya, sehingga bisa digunakan untuk bekerja di kantor.
Jadi, apa Anda sedang mencari distribusi Linux yang bisa digunakan di mesin/komputer lama dengan RAM yang kecil, mudah memasangnya, dan lumayan siap pakai tanpa banyak stres. Maka Desktop Xfce dari openSUSE 13.2 dapat dipertimbangkan.
6 tanggapan untuk “Memasang openSUSE pada Komputer Berspesifikasi Rendah”
Guz Firdaus
mas, menurut sampean enaknya openSUSE itu apa sih? saya juga lagi coba-coba openSUSE tapi kayaknya lebih berasa ribet dibanding debian, ubuntu, dan sejenisnya.
wah impressive 😀 … generasi pentium masih bisa dipasang XFCE :-p saya pikir hanya jwm atau maksimal lxde gitu hehehe …. ini dipakai untuk berselancar internet juga tidak? ingin tahu saja apakah firefox masih kuat di pakai dengan sistem ini …
Kalau hanya satu atau dua tab masih bisa Mas. Tapi sudah tidak bisa menggunakan multitasking. Seandainya RAM ditambah menjadi 1 GB, rasanya masih bisa lancar.
Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.
I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.
Tinggalkan Balasan