Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan publik yang memiliki karakteristik tersendiri. Pelayanannya berhubungan dengan kesehatan jasmani dan psikologis masyarakat yang memanfaatkan jasanya. Oleh karena itu, rumah sakit senantiasa dituntut untuk selalu meningkatkan mutunya. Salah satu sasaran mutu yang diisyaratkan dalam akreditasi rumah sakit (JCI & KARS), bahwa fokus pada sasaran keselamatan pasien menjadi sejumlah elemen yang tidak bisa ditawar lagi. Pelbagai kondisi yang membahayakan bagi pasien seperti kejadian sentinel, KTD & KNC wajib diminimalkan oleh pihak rumah sakit.
Kejadian ini bisa jadi belum terjadi, bisa jadi juga sudah terjadi. Pasien yang jatuh terpleset karena lantai yang rumah sakit yang basah di musim hujan, atau pasien yang salah lokasi operasi karena penanda area operasi tidak ada, menjadi contoh item-item yang diwaspadai oleh penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan.
Bagaimana rumah sakit bisa mencegah kejadian-kejadian ini sebelum mereka terjadi? Dan jika sudah terjadi, bagaimana rumah sakit bisa berupaya agar tidak terulang lagi di masa mendatang? Di sinilah letak kegunaan HFMEA & RCA di rumah sakit.
HFMEA – Healthcare Failure Mode & Effect Analysis atau Analisis Efek & Mode Kegagalan di Pelayanan Kesehatan merupakan metode yang membuka dan melacak kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam sebuah sistem pelayanan kesehatan secara proaktif. Jika ada api, maka akan ada asap – demikian prinsip kerja sistem analisis ini, sehingga sebelum muncul asap, maka tim yang ditugaskan akan mencari proses dari sistem yang berpotensi menimbulkan api. Dan kemudian membuat sebuah terobosan atau usulan penanggulangan pada sistem sehingga sistem aman tidak muncul api. HFMEA disusun dari metode serupa FMEA yang lebih banyak digunakan pada industri, di mana HFMEA lebih menitikberatkan pada proses dibandingkan komponen kejadian seperti pada FMEA.
RCA – Root Cause Analysis atau Analisis Akar Masalah adalah metode analisis retrospeksi yang memungkinkan tim untuk menggali pelbagai faktor pendukung, dan utamanya adalah akar masalah dari sebuah kejadian. Sasarannya tentu saja komponen sistem yang terlibat pada kejadian yang telah berlangsung. Jika ada asap, maka pasti ada api – demikian prinsip kerja sistem analisis ini. Tim akan melihat bagaimana kejadian berlangsung, mengajukan pelbagai pertanyaan, dan merujuk ke belakang untuk mendapatkan sejumlah penyebab, dan kemudian menentukan akar masalahnya. Tim kemudian menyusun metode penanggulangan yang dapat efektif mengatasi masalah tersebut, sedemikian hingga tidak terulang kembali di masa depan.
Tinggalkan Balasan