Salah satu aplikasi perpesanan yang cukup lama menemani saya adalah BlackBerry Messenger, sejak era berjayanya ponsel BlackBerry oleh RIM (kala itu). Saya sudah tidak terlalu menggunakan lagi aplikasi perpesanan ini, apalagi versi Android memiliki jumlah iklan yang cukup membuat saya tidak nyaman.
Sehingga akhirnya saya memutuskan untuk melepas aplikasi perpesanan ini. Bukan bermakna BlackBerry Messenger (BBM) adalah aplikasi yang buruk, namun karena penggunaannya sudah tidak saya butuhkan lagi, atau tidak mengikat untuk selalu saya gunakan.
Terima kasih kepada BlackBerry yang selama ini telah menyediakan aplikasi perpesanan yang bermanfaat ini.
Kemudian bagi teman-teman yang hendak menghubungi saya, kini dapat menggunakan aplikasi WhatsApp (jika merupakan kontak saya), atau menggunakan aplikasi telegram dengan nama pengguna @haridiva.
Akun BlackBerry saya sendiri masih aktif, jika suatu saat saya kembali menggunakan BlackBerry maka BlackBerry Messenger akan dapat diaktifkan kembali.
Update:
- Saya menggunakan kembali BlackBerry Messenger melalui BlackBerry Passport.
- BBM edisi konsumen tidak lagi tersedia mulai akhir Mei 2019.
Tinggalkan Balasan