Bagi penderita diabetes (kencing manis) yang bergantung pada insulin, umumnya akan mendapatkan dosis insulin rutin dari dokter setiap bulannya sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Bagi yang sudah terbiasa menggunakan insulin, biasanya tidak menemukan masalah bermakna – terkecuali berganti ke alat baru. Namun bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan insulin, ini akan menjadi tantangan tersendiri. Terutama mereka yang sebelumnya belum bergantung pada insulin dan selama ini cukup hanya dengan mempertahankan gaya hidup sehat dan obat-obatan yang diminum; insulin akan menjadi sesuatu yang asing.
Saya sendiri tidak jarang menemukan pasien yang enggan berpindah menggunakan insulin, walau dokter ahli sudah menyarankan, karena mereka gagap dalam menggunakan suntikan (injeksi) insulin secara mandiri.
Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum melakukan injeksi insulin sendiri di rumah atau di dalam perjalanan.

Pertama-tama Anda harus memerhatikan serta mengingat semua petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang mendampinginya dengan saksama. Karena metode terkait alat yang diberikan pada Anda, bisa jadi berbeda dengan yang diberikan pada orang lain. Apalah menggunakan siring ataukah menggunakan pen.
Siring biasanya digunakan jika kesulitan mengakses pen. Tapi hal ini kembali kepada kebutuhan dan ketersediaan masing-masing metode pemberian insulin. Dalam beberapa kasus, bahkan bisa jadi justru dianjurkan menggunakan pompa insulin, walau praktik ini jarang saya temukan.
Tempatkan alat suntik dan sediaan insulin ke dalam wadah bersih yang tertutup rapat untuk bisa disimpan dan siap dibawa bepergian ketika Anda memerlukannya. Anda setidaknya menyiapkan juga kapas alkohol, jika bisa yang tipe sekali pakai; wadah untuk membuat benda tajam, seperti jarum suntik, sesuai dengan kebutuhan.
Yakinkan Anda sudah tahu:
- Jenis insulin yang diresepkan.
- Jadwal dan dosis penyuntikan insulin.
- Metode persiapan prapenyuntikkan.
- Metode penyuntikan insulin.
- Tata cara membuang alat sisa.
Periksa sediaan insulin yang Anda pegang dan yakinkan memang itu yang diresepkan oleh dokter. Jika ragu, hubungi kembali dokter yang meresepkannya pada Anda.
Anda akan menyuntikkan insulin sesuai dengan dosis dan jadwal yang telah disepakati antara Anda dan dokter Anda.
Persiapan dan metode menyuntik tergantung pada sediaan dan alat. Berikut adalah contoh persiapan menyuntik dengan menggunakan siring/jarum suntik manual.
Lalu untuk area yang bisa dilakukan penyuntikan adalah di sekitar perut, lengan atas bagian luar, paha bagian luar, bokong bagian atas.
Berikut adalah contoh video panduan dalam menggunakan pen untuk menyuntikkan insulin.
Jika Anda ragu, setidaknya Anda bisa memastikan beberapa hal berikut [1. Learning How to Inject Insulin. Availabel at URI:https://www.diabeteseducator.org/docs/default-source/legacy-docs/_resources/pdf/general/Insulin_Injection_How_To_AADE.pdf. Diakses pada 7 Oktober 2016]:
- Jangan pernah mengocok sediaan insulin untuk menghindari terbentuknya gelembung udara. Sediaan bisa digelindingkan secara lembut di antara kedua telapak tangan.
- Pastikan jarum suntik terisi penuh insulin dan bukan gelembung udara dengan cara menyemburkan sedikit insulin ke luar jarum.
- Permukaan kulit yang akan disuntikkan dipilih bergilir setiap kali penyuntikkannya.
- Permukaan kulit yang akan disuntikkan dibersihkan terlebih dahulu dengan kapas antiseptik/alkohol sekali pakai (namun tidak selalu perlu mengandung bahan antiseptik/alkohol)
- Permukaan kulit bisa sedikit dicubit dengan jempol dan telunjuk saat menyuntikkan insulin.
- Insulin selalu disuntikkan dalam posisi tegak lurus pada permukaan kulit yang memiliki cukup lapisan lemak.
- Bagi pengguna pen, jangan mencabut langsung jarum suntik, hitung terlebih dahulu setidaknya sepuluh hitungan bertempo sedang sebelum mencabut jarum. Sedangkan bagi pengguna siring, cukup sampai lima hitungan.
- Cabut jarum dalam posisi tegak luruh juga, dan tahan lokasi suntikan dengan jempol selama 5-10 hitungan untuk mencegah insulin meluber keluar.
- Buang jarum pada tempat yang aman yang telah Anda siapkan.
Penggunaan jarum yang baru untuk penyuntikan berikutnya akan memberikan kenyamanan dan ketepatan yang lebih baik saat menyuntikkan insulin. Serta hindari menggunakan atau meminjam jarum bekas pakai dari penderita lain untuk menghindari potensi tertular penyakit seperti Hepatitis dan HIV.
Tinggalkan Balasan