Saya selalu ingin membuat judul seperti itu, tapi baru kesampaian kali ini. Mungkin karena disebabkan sebentar lagi saya akan menggunakan laptop baru yang tidak lagi berbasis linux. Bagaimana pun selama lebih dari 12 tahun, openSUSE merupakan distribusi linux yang sudah menemani keseharian saya, dan saya ingin menuliskan sedikit kenangan itu di dalam sini.
Apa saja yang saya lakukan setelah pertama kali memasang openSUSE di sebuah komputer?
Saya suka bereksperimen pada sebuah sistem baru, walau saat ini tidak lagi memiliki cukup waktu untuk itu. Dalam 12 tahun, sebagaimana distribusi linux lainnya, saya menemukan openSUSE memiliki banyak perubahan. Pada sistem partisi misalnya, ini akan membuat cara memasang openSUSE dengan metode dual-boot juga memiliki perubahan.

Saya akan memilih Gnome sebagai desktop pada openSUSE, dan jenis yang saya pilih berubah-ubah, kadang saya menggunakan edisi biasa (sekarang dikenal dengan nama openSUSE Leap) untuk stabilitas, dan sekarang saya sedang menggunakan openSUSE Tumbleweed untuk mendapatkan pembaruan yang berkelanjutan.
Setelah sebuah desktop segar saya dapatkan, berikut adalah hal-hal yang biasanya saya kerjakan dengan openSUSE yang baru:
Melakukan Pembaruan Paket
Paket yang tersedia pada openSUSE bisa jadi sudah agak lama, walau pun biasanya saya mencari snapshot terkini milik bunglon hijau ini.
Pembaruan paket bisa dilakukan secara otomatis, tidak perlu memikirkan apa-apa, nanti akan ada pembaruan dengan sendirinya. Hanya saja saya lebih suka melakukan pembaruan secara manual.
Perintah:
zypper update
Jika terjadi benturan dengan sistem pembaruan otomatis, cukup matikan pembaruan otomatis.
Melakukan Sinkronisasi Firefox
Mozilla Firefox adalah peramban web bawaan openSUSE. Dan banyak bookmark yang saya simpan di dalamnya. Termasuk website yang menyimpan perintah-perintah bash tertentu yang akan saya perlukan untuk bekerja dengan linux. Terus terang, saya tidak pernah hapal perintah bash untuk linux.
Dengan melakukan sinkronisasi pada Firefox, saya bisa mengambil kembali semua bookmark tersebut dengan mudah, dan mencari halaman yang saya perlukan.
Akun Daring
Mungkin ini tidak wajib, namun Gnome menyediakan online account yang bisa ditambahkan ke dalam dekstop. Facebook, Microsoft hingga Google biasanya yang saya aktifkan, sekaligus menjadikan akun surat elektronik pada Evolution tersiapkan secara otomatis.
Repositori Tambahan
Tidak semua aplikasi yang saya perlukan ada pada sistem bawaan openSUSE. Sedemikian hingga saya perlu menambahkan sejumlah repositori untuk mendapatkan perangkat lunak atau paket yang saya inginkan. Beberapa repositori yang sering saya gunakan adalah:
- Font (http://download.opensuse.org/repositories/M17N:/fonts/openSUSE_Tumbleweed/)
- VLC (http://download.videolan.org/pub/vlc/SuSE/Tumbleweed/)
- Numix (http://download.opensuse.org/repositories/home:/paolorotolo:/numix/openSUSE_Tumbleweed/)
- Google (https://www.google.com/linuxrepositories/)
- dan lain-lain
Misalnya saya hendak memasang Google Chrome, maka saya akan memberikan perintah berikut pada bash:
sudo zypper ar http://dl.google.com/linux/chrome/rpm/stable/x86_64 Google-Chrome
wget https://dl.google.com/linux/linux_signing_key.pub
sudo rpm --import linux_signing_key.pub
sudo zypper ref
sudo zypper in google-chrome-stable
Memasang Ekstensi Gnome Shell
Yang membuat dekstop Gnome bisa dikustomasi adalah tersedianya pelbagai ekstensi yang bisa diakses melalui https://extensions.gnome.org. Seperti gambar diatas, saya menggunakan ekstensi ‘dash to dock’ yang cukup populer.
Memasang Aplikasi Tambahan
Beberapa aplikasi yang saya inginkan/perlukan biasanya saya tambahkan kemudian, misalnya saja:
- VLC media player (sekarang lebih suka menggunakan SMPlayer)
- Opera/Vivaldi/Chrome web browser
- Dropbox
- Telegram
- WhatsApps (dulu pakai Whatsie)
- Shutter
- Clamav
Beberapa paket seperti codec, biasanya juga saya pasang secara manual (Panduan: http://opensuse-guide.org/codecs.php).
Kandar Tambahan
Khusus bagi mereka yang menggunakan perangkat keras tambahan, seperti kartu grafis misalnya, maka akan memerlukan kandar tambahan.
- AMD (https://en.opensuse.org/AMD)
- NVidia (https://en.opensuse.org/SDB:NVIDIA)
Anda mungkin memerlukan jika hendak menikmati video game dari Steam (https://en.opensuse.org/Steam). Tapi biasanya untuk ini, Leap lebih direkomendasikan dibandingkan Tumbleweed.
Flash Player
Ini bagian yang tidak saya sukai, namun dalam beberapa kondisi masih diperlukan. Di era HTML5, Flash menjadi sesuatu yang tampaknya kuno. Beberapa perintah berikut dapat berguna.
# Install Flash player for 32-bit system #
$ sudo rpm -ivh http://linuxdownload.adobe.com/adobe-release/adobe-release-i386-1.0-1.noarch.rpm
# Install Flash player for 64-bit system #
$ sudo rpm -ivh http://linuxdownload.adobe.com/adobe-release/adobe-release-x86_64-1.0-1.noarch.rpm
# Import adobe key #
$ sudo rpm --import /etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-adobe-linux
# Install flash plugin #
$ sudo zypper install flash-plugin
Tinggal memilih, hendak dipasang atau tidak.
Microsoft Office
Untuk beberapa pengguna, Microsoft Office mungkin adalah hal yang terasa mirip dengan Flash Player. Ketika semua bisa didapatkan ‘tanpa’ mengeluarkan uang untuk lisensi, Microsoft Office sebaliknya.
Saat ini Microsoft Office 2013 bisa dipasang pada openSUSE, setidaknya saya telah mencobanya menggunakan WINE.
Hanya saja, tidak semua berjalan dengan baik. Bagian paling penting bagi saya adalah kemampuannya melakukan sinkronisasi dengan OneDrive tidak bisa dilakukan. Sehingga aplikasi seperti OneNote tidak dapat melakukan sinkronisasi. Untuk lisensi yang dibayar, saya rasa memilih LibreOffice akan jauh lebih baik dibandingkan dengan Microsoft Office pada Linux.
Tapi karena penasaran, saya masih mencoba memasang Microsoft Office dan membeli lisensinya. Terpaksa membeli karena linsensi Office 365 tidak bisa digunakan.
Gimik/Tampilan
Pada akhirnya, semua hal memerlukan pemanis. Inilah tampilan atau pengaturan tema pada desktop yang kita gunakan. Misalnya saya suka menggunakan ikon Numix dengan tema Paper. Dan orang lain mungkin menyukai hal yang berbeda.
Update: Jangan lupa memasang Flatpak, kini lebih banyak aplikasi lebih mudah dipasang melalui Flatpak, asalkan aplikasi itu tidak memerlukan izin khusus saat penggunaannya.
Tinggalkan Balasan