Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Memilih Dell Inspiron 7460

Ini adalah kedua kalinya saya memilih sebuah laptop kasta (baca: kelas) medium bawah. Sebelumnya, tepatnya sekitar sembilan tahun yang lalu, saya memilih Acer TravelMate 6293 sebagai long-life companion dalam bekerja. Ketika saya memilih laptop/notebook utama untuk bekerja, saya memastikan bahwa teknologi ini nyaman dan dapat bertahan dalam waktu lama, setidaknya lebih dari tujuh tahun, bahkan jika bisa adalah sepuluh tahun – itu sebuah angan-angan.

TravelMate 6293 saya mulai menunjukkan penurunan performa signifikan ketika abu vulkanik Merapi menyelimuti wilayah Yogyakarta. Menjadi lebih cepat panas adalah keluhan umum. Hingga akhirnya terjadi bencana kecolongan di kos, di mana HDD dan salah satu RAM diembat orang (baca: maling). Alhasil, operasi (baca: bongkar pasang) selanjutnya tidak membenahi kondisinya.

Di saat yang sama, saya juga ditemani oleh Asus X201E yang saya jalankan Linux di dalamnya. Bisa dibilang netbook berkecukupan, kalau seperti rumah termasuk kategori RSS – rumah sangat sederhana.

Kemarin, Asus X201E sudah saya jual dengan harga ‘pertemanan’. Sementara Acer TravelMate 6293 masih teronggok di salah satu rak di rumah – masih bisa beroperasi dengan baik, namun hanya koneksi VGA sedikit bermasalah, sehingga layar tidak serta merta menyala. Baterai mainboard juga sudah kedaluwarsa, sehingga selalu muncul peringatan bios ketika komputer dimulai.

Dan kini saya memiliki notebook baru yang saya gunakan, yaitu Dell Inspiron 7460. Dan ini sebuah notebook yang memuaskan menurut saya.

Ada sejumlah kriteria yang saya gunakan dengan memilih produk laptop, di antaranya adalah:

  1. Medium-lower class: merupakan golongan laptop menengah bawah, tidak wah berlebihan, namun tidak juga melarat. Performanya oke untuk multi-tasking ringan hingga sedang.
  2. Budget logic: ada harga ada rupa, namun saya memiliki anggaran yang ketat dalam memilih laptop, di luar rentang anggaran berarti tidak. Anggaran yang sama dengan nilai ketika saya membeli laptop pada kelas yang sama sebelumnya.
  3. High mobility: laptop tidak berukuran besar, di atas 13 inchi adalah tidak, saya tidak ingin menggendong 3 kilogram atau lebih di punggung saya.
  4. Simple design: harus tampak sederhana, tidak rumit, tidak terlalu banyak tonjolan, bebas dari pandangan yang ‘aneh’. Mungkin tampak seperti unibody.
  5. New-tech: jika bisa, selayaknya dibekali dengan teknologi paling anyar, karena akan dipakai untuk jangka panjang.

Lalu apakah Dell Inspiron 7460 memenuhi kriteria tersebut?

Tergantung pada tipenya, Inspiron 7460 telah dibekali oleh prosesor Intel generasi ke-7. Kebetulan, seri yang saya miliki berspesifikasi: Intel Core i5-7200 @ 2,50GHz, RAM 4 GB, 128 GB SSD + 500 GB HDD, kartu grafis GeForce 940MX 2 GB.

Spesifikasi ini tidak bisa dikatakan cepat, namun yang jelas pada kegiatan harian tidak akan melambat untuk saat ini.

Saya membeli notebook ini melalui toko daring ‘Tokopedia’ di salah satu penjual. Harga yang didapatkan cukup kompetitif, dan masih bersaing dengan toko daring lainnya. Sehingga saya bisa merangsek harganya masuk ke dalam anggaran.

Ukurannya mirip dengan kertas A4, sedikit lebih ramping dan sedikit lebih panjang. Sehingga dimasukkan ke dalam tas berukuran kecil amat pas {1. Height: 18.95mm (0.75”) | 2. Width: 323.3mm (12.73”) | 3. Depth: 227.1mm (8.94”)}. Berat kurang dari 1,7 kg ternyata cukup berat juga. Tapi tidak apalah, masih dalam batas toleransi saya.

Layarnya jernih, dan bukan touch-screen. Memang tren saat ini lumayan ada pergeseran bagi notebook dengan layar sentuh. Hanya saja, saya tidak memerlukan layar sentuh. Dengan track-pad yang menggantikan sentuhan di monitor, justru saya merasa lebih nyaman. Dan saya kini beralih menggunakan tetikus yang menggunakan bluetooth, sedemikian hingga tidak menambah konsumsi port USB yang terbatas.

Berbicara tentang port, Inspiron 7460 termasuk yang memiliki koneksi port terbatas. Yang dalam pertimbangan saya tidak terlalu masalah. Tiga buah porta bisa untuk memindahkan data antara kandar penyimpanan eksternal, dan masih tersisa satu lagi.

Baterainya memang tidak yang paling ‘wah’, pada kondisi wajar bisa bertahan 3-4 jam, dan pada kondisi penghemat daya bisa bekerja sekitar 5 jam. Ketika saya mulai menggunakan laptop pukul 07.00 pagi, maka saya bisa memperkirakan waktu optimal penggunaan adalah hingga pukul 12.00 siang tanpa disambungkan ke catu daya.

Teknologi WiFi-nya cukup bagus, saya bisa mendapatkan sinyal yang relatif lebih kuat dibandingkan saya menggunakan laptop lawas saya, atau BlackBerry Dallas saya.

Kapasitas RAM 4 GB memang terasa sedikit, saya berencana untuk melakukan peningkatan dengan menambah RAM 8 GB lagi – yang kebetulan katanya tersedia dua slot RAM, sehingga bisa menjadi 12 GB RAM. Karena mendukung hingga 32 GB Dual Channel DDR4 2133 MHz. Saya berharap melihat penambahan performa di sini.

Tampilan layar 14.0-inch FHD (1920×1080) IPS Truelife LED-Backlit Display memang memikat. Setelah BlackBerry Dallas, saya belum lihat lagi ada layar gawai yang bisa membuat mata merasa nyaman. Teknologi infinity display yang diadopsi dari notebook premium Dell XPS memang boleh berbangga di sini.

Suara tidak begitu saya perhatikan, tapi sepertinya sih standar saja. Hanya saja keyboard terasa empuk untuk mengetik, dan ini akan menjadi salah satu faktor pendukung produktivitas saya. Terus terang saja, saya paling tidak betah menggunakan keyboard yang keras. Sehingga saya sempat memikirkan untuk membeli Apple Macbook Air untuk laptop baru demi sensasi keyboard yang nyaman.

Dan pada akhirnya, sebelum tinjauan lebih jauh di tulisan-tulisan berikutnya. Saya berharap, pendamping baru saya ini bisa meningkatkan kinerja saya, dan awet tentunya.

Sanggahan: Penulis tidak memiliki hubungan komersial terhadap pihak distributor maupun perusahaan yang disebutkan dalam tulisan ini. Dan penulis tidak menerima insentif dari pihak manapun atas terbitnya tulisan ini.

Iklan


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: