Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Kaspersky Free Antivirus

Walau saya masih merekomendasikan avast Free antivirus untuk sebagian besar kasus tanpa masalah, namun karena seringnya masalah BSOD seperti yang saya alami. Saya kemudian merekomendasikan bagi pengguna Windows 10 untuk menggunakan kombinasi antara Windows Defender (aktif) dan Malwarebytes (pasif). Kemudian sambil melirik-lirik lagi, saya saat ini berniat untuk mencoba Kaspersky Free Antivirus.

Kaspersky Free Antivirus memiliki standar minimal yang diperlukan sebuah antivirus bagi Windows 10 (dan masih berjalan pada Windows 8/8.1) dengan kemampuan memindai virus/malware pada berkas (file), surat elektronik (email), dan saat berselancar (web).

Mungkin bisa dikatakan Kaspersky meniru cara kerja dan pemasaran oleh Avast. Di mana penyediaan antivirus gratis memberikan kemudahan bagi sistem mereka untuk melakukan deteksi berkas yang mencurigakan atau virus-virus liar yang belum dikenali. Semakin banyak komputer atau mesin yang menggunakan antivirus mereka, maka semakin baik deteksi komunitas yang mereka miliki, dan pada akhirnya meningkatkan kemampuan produk mereka. Sehingga bisa dikatakan tidak ada yang gratis sebenarnya.

KAVFreeInstall
Pemasangan menggunakan sistem daring (online).

Berkas instalasi sebesar kurang lebih 160 MB dan dipasang secara daring. Rasanya sebagian besar antivirus menggunakan metode ini. Hanya saja, pemasangan walau menggunakan layanan IndiHome terasa cukup lama.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Tampilan Kaspersky Free Antivirus cukup sederhana. Semua setelan secara asali sudah sesuai dengan kebutuhan dasar pengguna Windows 10, nyaris tidak ada setelan yang perlu diubah lagi.

Hanya saja menghubungkan ke server Kaspersky terasa lambat, misalnya untuk melakukan registrasi dan sebagainya dan melakukan update on demand (permintaan pemutakhiran).

Setelah dipasang, Kaspersky Free Antivirus langsung memerlukan restart sistem operasi. Dan setelah itu langsung menggantikan Windows Defender dengan otomatis. Saya tidak melihat ada yang kurang.

Jika pun ada yang kurang, maka itu bisa dikatakan bahwa saya belum melihat kemampuan cloud database definition, di mana sejumlah antivirus menggunakan database awan untuk mengenali virus-virus terbaru tanpa perlu menunggu pemutakhiran database yang tertanam secara lokal berikutnya.

Dan tidak seperti avast free antivirus, Kaspersky Free Antivirus belum memiliki versi alih bahasa lokal atau antarmuka berbahasa Indonesia.

Jika Anda memikirkan bahwa cloud antivirus merupakan sebuah keharusan, maka pendampingan dengan menggunakan antivirus kedua mungkin diperlukan, misalnya menggunakan Immunet yang memang dirancang sebagai mesin deteksi secara awan.

Update:

Rupanya Kaspersky Free Antivirus memiliki Cloud Protection di bagian Tool.



4 tanggapan untuk “Kaspersky Free Antivirus”

  1. Bagi saya sih, Windows Defender sudah lebih dari cukup 😀

    Suka

    1. Saya juga sekarang cuma pakai Windows Defender tok.

      Suka

  2. sudah lama tidak berkunjung 🙂
    dan ternyata pun kaspersky sudah punya antivirus gratisan, dulu pun juga saya pernah mengharapkan kasper membuat antivirus gratis, baru sekarang kejadiannya 😀 . untuk masalah antivirus gratisan, saya masih mengunakan yg dari jerman. mungkin saya juga akan tertarik mencoba yg satu ini nanti. btw, apakah cloud protectionnnya bisa dimatikan ? soalnya cloud protection diantivirus saya pun saya matikan, hehehehe 😀

    Suka

    1. Saya sudah tidak menggunakan lagi Kaspersky. Sekarang balik ke bawaan Windows sistem keamanannya.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: