Setelah kemarin mencoba iflix, saya tertarik untuk melihat bagaimana layanan tetangganya, yaitu Netflix. Saya melakukan pendaftaran Netflix melalui aplikasi Samsung Smart TV dengan jaringan Indosat Ooredo. Pendaftaran berlangsung lancar, dan memang mereka meminta memasukkan metode pembayaran yang masih berlaku untuk melakukan penagihan biaya berlangganan.
Netflix promonya adalah gratis menikmati layanan pada bulan pertama, dan tagihan baru akan dilakukan pada bulan berikutnya.
Dibandingkan iflix, Netflix jelas memiliki judul film dan serial televisi Barat yang lebih banyak. Saya bahkan bisa dibuat bingung karena banyaknya pilihan. Untuk film Asia, koleksi Netflix bisa dibilang tidaklah sedikit. Apalagi Netflix juga memiliki tayangan produksi mereka sendiri, seperti “Crouching Tiger Hidden Dragon: Sword of Destiny”.
Biaya berlangganan Netflix berbeda jauh dari iflix, mulai sekitar dua setengah kalinya hingga sekitar enam kalinya per bulan tergantung fitur yang diinginkan. Netflix juga memiliki lebih banyak aplikasi dibandingkan iflix, seperti aplikasi pada Microsoft Store yang jarang dimiliki pesaingnya.
Hanya untuk menikmati layanan Netflix, saya menemukan sebuah kendala yang bermakna. Saya tidak menjalankan aplikasi atau mengakses Netflix melalui jaringan IndiHome, dengan pemberitahuan bahwa proses sinkronisasi ke peladen (server) tidak dapat dijangkau, membuat layanan ini mati sama sekali.
Saya baru bisa mengatasi masalah tersebut jika saya terhubung menggunakan VPN (kebetulan saya memiliki langganan Kaspersky Secure Connection). Dan VPN jelas bukan pilihan yang bijak dalam menikmati video streaming.
Pada akhir kata, dalam beberapa jam saya menggunakan layanan Netflix, dibandingkan dengan iflix, maka bisa dikatakan Netflix lebih kaya konten, biaya berlangganan lebih tinggi, platform yang didukung lebih banyak, mendukung UHD, namun sayangnya tidak ramah pada jaringan tertentu (ISP).
Tinggalkan Balasan