Musim panas berarti akan ada banyak diskon pada produk Steam. Dan terbukti dalam sekejap wishlist saya dipenuhi dengan promo dan diskon untuk produk-produk yang dipasarkan melalui Steam. Pada musim panas, para gamers bisa berubah menjadi emak-emak yang menyerbu swalayan menjelang Lebaran atau Natal, di mana diskon betebaran.
Sejumlah koleksi Steam saya juga didapatkan pada summer sale pada tahun yang lalu. Beberapa video game yang saya ambil merupakan sejumlah yang saya sempat mainkan beberapa tahun yang lalu (belasan tahun?), pada saat itu video game paling mudah diakses sebagai edisi ‘bajakan’. Saat ini, saya bisa membelinya, maka saya membeli mereka, karena ada perasaan tidak nyaman pernah menggunakan produk mereka tanpa membayar.
Beberapa yang lain saya beli hanya untuk sekadar koleksi, karena mendapatkan penghargaan yang cukup baik dan nilai arstitiknya. Yang lain saya ambil karena kena jebakan diskon summer sale.
Oleh karena itu, tahun ini, saya tidak mau kena jebakan lagi. Walau ulasan pemain menunjukkan nilai positif, belum tentu itu yang kita juga sukai.
I am not a gamer, and somehow, I can’t understand their world of games.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menikmati saja dan sekadar cuci mata.
Tinggalkan Balasan