Ada banyak metode untuk melakukan pencatatan dengan baik, termasuk dalam buku catatan kita. Baik pelajar maupun pekerja, sering kali akan memerlukan catatan. Catatan manual sering kali penuh, rusak atau hilang, sehingga tidak nyaman untuk digunakan. Sedemikian hingga, pilihan saat ini adalah untuk memindahkan catatan ke bentuk digital, tapi aplikasi mana yang akan digunakan?
Ada banyak sekali pilihan, misalnya Evernote, Google Keep, Dropbox Paper, SimpleNote, Joplin dan sebagainya. Tapi setelah mencoba beberapa di antaranya, saya memutuskan menggunakan OneNote.

Saya memilih OneNote karena beberapa alasan. Pertama, OneNote adalah aplikasi pencatat asli yang dikembangkan oleh Microsoft untuk Windows. Dulu OneNote tersedia bersama dengan Office 2016, namun pada Office 365 saat ini, OneNote sudah tidak disertakan, tapi bisa diunduh secara cuma-cuma sebagai UWP di Microsoft Store. Sehingga aplikasi ini gratis untuk digunakan.
Kedua, bisa diakses melalui ponsel cerdas dengan konten catatan yang tersinkronisasi melalui akses pencadangan awan. Pada sistem operasi lain, seperti Linux, aksesnya dapat melalui peramban.
Pengguna dapat menggunakan OneNote dengan tertata baik, seakan-akan saya sedang mengakses sejumlah catatan pada rak buku yang tertata rapi. Tentu saja ini bermakna, pengguna terlebih dahulu harus belajar menata catatan mereka secara rapi.
Tinggalkan Balasan