Kisahnya cukup panjang jika harus diruntun ke belakang. Saya tidak memiliki banyak riwayat dalam menggunakan gawai tablet. Setidaknya saya pernah menulis yang pernah saya miliki, misalnya HP Stream 8 yang menggunakan Windows 8, lalu kemudian saya juga menggunakan Huawei MediaPad X1 yang lawas berbasis Android 4 Jelly Bean. Yang terbaik yang saya rasakan adalah MediaPad X1, karena pilihan itu saya buat mengingat memang kemampuan Huawei dalam menghasilkan produk-produknya.
Semuanya berjalan dengan baik, hingga tiba-tiba Microsoft berkata bahwa versi Office baru tidak lagi didukung pada Windows 8. Bak jatuh lalu tertimpa tangga, Google dan banyak perusahaan Amerika melakukan larangan pada Huawei. Saya hanya bisa melongo sebagai konsumen.
Saya tidak lagi muda, saya tidak bisa ke tempat kerja dengan selalu menggendong tas berisi laptop empat belas inchi, walau ukurannya sudah termasuk yang tipis. Saya ingin tetap produktif tanpa mengorbankan ‘boyok’ saya yang sudah kepala tiga. Tablet adalah satu-satunya alternatif.
Saya ingin sebenarnya tablet berbasis Windows, tapi hanya ada merk Tiongkok yang saya khawatir akan mengalami nasib serupa dengan Huawei, ini seperti era ketidakpastian. Saya mencoba melirik tablet Android, namun kembali beberapa produsen tampaknya tidak serius menggarap tablet berbasis Android. Samsung dan Asus adalah pilihan yang baik menurut saya, namun harga mereka sungguh membuat saya merinding.
Lalu entah dari mana, Apple tiba-tiba mengumumkan menerbitkan tablet kecil, tidak mencolok, yaitu Apple iPad Mini generasi ke-5. Lalu saya mempelajari tablet ini, dan kemudian melihat sejumlah opsi, dan saya mendapatkan penawaran harga yang ‘miring’ di salah satu penjaja dalam jaringan. Pengirimannya cukup lama, perlu seminggu!
Dan kini, saya sudah seminggu menggunakannya. Apa saja kesan saya?

Pertama-tama, dari hal-hal yang tidak saya sukai dulu di iPad Mini 5.
Karena saya terbiasa dengan X1, saya mendapati Mini 5 ternyata tidak nyaman dalam genggaman. Saya juga mendapati layar Mini 5 tidak setajam X1, tapi ini tidak masalah, karena masih nyaman sekali untuk membaca.
Konyolnya, saya tidak pernah memiliki perangkat eksklusif Apple, tapi saya punya Apple ID, dan saya ingat kata sandi, sayangnya saya lupa jawaban atas pertanyaan verifikasi keamanan. Akhirnya saya memerlukan waktu lama untuk melakukan upaya-upaya yang bisa melegakan hati saya, termasuk mengaktifkan verifikasi dua arah. Apple security is great, but sometime, seriously?
Karena saya pengguna versi Wi-Fi only, jadi saya harus melupakan kemungkinan menggunakan map/peta di alam liar. Bukan karena tidak bisa mengakses Internet, namun karena tidak tersedia GPS. Apple product is expensive, but sometime, seriously?
Oke, saya pernah berpikir tidak akan ada yang seburuk Microsoft Store. Tapi setelah saya melihat App Store di iOS, I can’t stop laughing.
Siri vs Google Assistant vs Cortana, I am afraid Siri doesn’t come as the first.
Lalu apa yang bagus di iPad Mini 5?
Ekosistem iOS tidak perlu diragukan lagi, cepat dan tangkas. Kerja jamak hanya perlu membiasakan diri sesaat sebelum bisa kembali produktif. Tentu juga adalah pemakaian baterai yang adi-irit.
Cuma itu?
Sayangnya bagi saya cuma itu dalam sepekan ini. Saya bukan pengguna Apple Pencil dan desainer yang mungkin menemukan sesuatu yang lebih pada iPad Mini dibandingkan tablet pintar lainnya.
Jadi apakah penulis merekomendasikan iPad Mini 5? Ya, jika perlu sesuatu dari iOS, jika tidak, saya sendiri mungkin akan mengambil produk tablet berbasis Android 9 Pie jika waktu bisa diputar ulang.
Tinggalkan Balasan