Infeksi virus corona jenis baru dari Wuhan, Tiongkok membuat khawatir banyak pihak, baik para profesional dari dunia kesehatan maupun masyarakat awam. Kematian akibat infeksi virus ini telah dilaporkan, dan terus bertambah sejak hari pertama infeksi ini dipublikasikan ke masyarakat global.
Belum banyak yang diketahui mengenai virus ini, dan dunia kesehatan sedang berusaha untuk mengakhiri outbreak kasus coronavirus ini.
Awalnya sekitar dua ratus kasus dideteksi di Tiongkok dengan setidaknya tiga korban meninggal dunia. Diperkirakan titik pusat penyebaran kejadian ini pertama kali dari pasar daging/ikan di Wuhan, Tingkok.
Menurut lansiran New York Time saat artikel ini ditulis, setidaknya ada sekitar enam ratus pasien terinfeksi dengan sekurang-kurangnya delapan belas korban meninggal.
Kita memiliki riwayat dua kali kejadian luar biasa ancaman virus korona belum lama berselang, yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tentu saja ada banyak penyakit akibat virus korona yang dikenal oleh masyarakat secara luas, misalnya batuk pilek.
Kejadian infeksi virus korona di Wuhan bisa digolongkan ke dalam novel coronavirus, yaitu virus korona yang strain-nya belum pernah dikenal menginfeksi manusia sebelumnya. SARS misalnya datang dari kucing, dan MERS datang dari unta. Ada sejumlah virus korona yang diketahui ada pada hewan/binatang yang belum pernah teridentifikasi ada pada (menginfeksi) manusia.
Semua jenis virus korona umumnya memiliki gejala yang serupa pada manusia yang terinfeksi, mulai dari demam, batuk, sesak, dan gejala saluran napas lain. Pada kasus yang berat dapat terjadi pneumonia, sindrom saluran napas yang berat, gagal ginjal, hingga kematian.
Tidak semua, namun sejumlah virus korona diketahui dapat menular dari orang ke orang. Misalnya di tempat kerja atau di pusat layanan kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit).
Bagaimana caranya agar tidak tertular? Bisa dilakukan dengan mempraktikan higienitas tangan dan batuk melalui cuci tangan yang benar dan menerapkan etika batuk. Mempraktikan penyiapan makanan yang aman, misalnya sudahkah daging yang dimasak matang? Jika memungkinkan, hindari kontak dengan mereka yang sedang sakit, batuk atau bersin.
Pekerja kesehatan umumnya cukup rentang tertular infeksi coronavirus, terapkan standar PPI (pengendalian dan pencegahan infeksi) yang baik di tempat kerja adalah pencegahan yang terbaik yang dapat dilakukan.
Konferensi terakhir WHO, menyatakan bahwa infeksi virus korona dari Wuhan belum digolongkan ke dalam kategori public health emergency of international concern (PHEIC)1. Kejadian ini masih merupakan kedarutan di Tiongkok, namun belum dalam skala global menurut WHO. Pembaruan berita dari WHO, dapat selalu dipantau melalui situs resmi mereka2
Penundaan perjalanan ke daerah endemis bisa membantu kita menghindari outbreak yang sedang terjadi.
Sementara itu para profesional kesehatan disarankan untuk memperkuat surveilans kesehatan untuk temuan kondisi SARI (severe acute respiratory infections).
- Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia adalah pengumuman resmi Organisasi Kesehatan Dunia tentang “kejadian luar biasa yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat negara lain melalui penularan penyakit lintas batas negara dan membutuhkan tanggapan internasional yang terkoordinasi” ↩
- WHO Director-General’s statement on the advice of the IHR Emergency Committee on Novel Coronavirus. ↩
Tinggalkan Balasan