Ransomware sudah ada sejak dulu sekali, setidaknya mulai dari tahun 1989. Dan banyak sekali terjadi kasus penyanderaan data dan sistem komputer. Kadang pilihan terakhir adalah membayar sejumlah uang untuk mendapatkan kunci membuka gembok penyanderaan.
Perlindungan pada komputer pribadi, tentu saja akan berbeda dengan sistem server pada organisasi. Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah Ransomware.
Pertama-tama, kita harus tahu dari mana biasanya Ransomware datang. Kebanyakan dari surat elektronik yang menipu, berpura-pura jadi surat oleh perbankan, toko jual beli daring, atau perusahaan ekspedisi pengiriman barang. Celah lain kadang datang dari aplikasi pihak ketiga jejaring sosial atau iklan internet yang menjebak.
Mengatasi hal ini, kita harus bisa sedikit teknik anti-phising. Selalu waspada akan kemungkinan data palsu (aspal) yang mungkin kita terima. Kita bisa menggunakan klien surat elektronik yang dilengkapi dengan teknologi serupa. Antimalware seperti antivirus bisa memiliki fungsi ini, namun tidak semua.
Kedua, simpan data penting dengan sistem pencadangan. Kita bisa melakukan hal melelahkan seperti menyimpan salinan data penting di UFD atau cakram penyimpanan eksternal. Tapi kita juga bisa menyimpan di pencadangan awan.
Saya sendiri menggunakan pencadangan awan dengan mekanisme pencadangan otomatis, dan untuk berkas yang sangat penting dan sensitif, saya menyimpannya di brankas awan yang mengunci secara otomatis dan hanya bisa diakses kembali dengan kombinasi verifikasi dua langkah dan pengamanan biometrik.
Berkas yang diamankan dengan cara demikian merupakan standar pengamanan terkini dalam melindungi diri dari serangan Ransomware.
Ketiga dan terakhir, tips yang cukup penting. Jangan pelit menganggarkan sedikit dana untuk menyewa proteksi awal terhadap kemungkinan serangan Ransomware, misalnya dengan berlangganan perangkat lunak antivirus yang selalu diperbarui setiap saatnya.
Tinggalkan Balasan