Bagi para tenaga kesehatan, alat pelindung diri – APD merupakan salah satu yang sangat dekat dalam bekerja, terutama belakangan ini, ketika pandemi COVID-19 menjadi keseharian kita semua.
APD merupakan perlindungan bagi tenaga kesehatan, namun di sisi lain, jika keliru menggunakannya, justru bisa menjadi media penularan virus dan patogen lain kepada tenaga klinis dan juga pada lingkungan. Merupakan tugas komite PPI di masing-masing fasilitas layanan kesehatan untuk memastikan bahwa risiko APD menjadi sumber penularan penyakit berada di angka yang sekecil-kecilnya.
Setiap fasilitas layanan kesehatan membangun dan mengembangkan standar keselamatan kerjanya masing-masing, sesuai dengan situasi dan kondisi. Termasuk di dalamnya adalah cara atau langkah-langkah dalam mengenakan dan melepas APD yang selayaknya seragam bagi seluruh staf.
Apabila dalam kondisi pandemi seperti saat ini, ada kemungkinan fasilitas menerima bantuan APD yang beragam jenis dan fungsinya, yang mungkin berbeda dengan jenis APD yang biasanya dimiliki, maka staf juga selayaknya diberi pelatihan ulang mengenai cara menggunakan dan melepas APD.
Hal-hal yang mendasar yang sering terlewatkan pada saat proses mengenakan dan melepas APD adalah unsur pendukungnya. Misalnya saja, cermin untuk memastikan apakah pemasangan atau pelepasan sudah benar, lalu bisa jadi tempat penampungan APD habis pakai belum tersedia di dekat area ganti pakaian APD.
Unsur-unsur APD sendiri terdiri dari semua alat yang dikenakan untuk melindungi seluruh bagian tubuh. Yang dikenakan tergantung pada kewaspadaan yang sedang dihadapi.
Tangan dilindungi dengan sarung tangan periksa atau sarung tangan tindakan, baik yang panjang atau pendek. Kaki dilindungi dengan sepatu bot karet, jika tidak tersedia makan sepatu yang menutup punggung kaki dan penutup sepatu.
Kepala dilindungi pelindung kepala dan leher, atau tudung. Bagian mata dilindungi dengan menggunakan pelindung mata, seperti kacamata pelindung (googles), atau pelindung/perisai wajah (face shield).
Saluran napas dilindungi dengan menggunakan masker, baik dengan respirator N95 atau masker bedah. Penggunaan respirator N95 memerlukan uji kepasan (fit test) sebelum digunakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna.
Badan dilindungi dengan gaun isolasi atau coverall (yang biasanya adalah hazmat suit tipe C), serta dengan celemek tahan air sekali pakai.
Oleh karena belakangan ini muncul isu pemalsuan APD, maka staf juga selayaknya dibekali keterampilan untuk membedakan APD asli yang layak pakai dengan yang lainnya. Sedemikian hingga
Mari kita mulai dengan langkah-langkah mengenakan APD.

- Petugas melepas semua gawai (ponsel, radio telekomunikasi, dsb)), aksesoris (arloji, pita, sepatu, dsb), dan perhiasan (gelang, anting, kalung, dsb).
- Petugas melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
- Petugas mengenakan scrub suit dan sepatu boot.
- Petugas mencuci tangan dengan larutan desinfektan berbasis alkohol.
- Petugas masuk di ruang ganti.
- Petugas memeriksa kelengkapan dan kelayakan APD yang tersedia (ukuran, keutuhan, fungsi).
- Petugas dapat meminta bantuan kolega untuk memastikan dalam pengawasan bahwa pemakaian APD tepat.
- Petugas mengenakan sarung tangan pendek.
- Petugas mengenakan gaun isolasi sekali pakai.
- Petugas mengenakan coverall hazmat suit.
- Petugas mengenakan masker medis (respirator N95 dan/atau masker bedah 3-ply).
- Petugas mengenakan perisai wajah atau kacamata pelindung (googles).
- Petugas mengenakan penutup kepala dan leher (jika menggunakan perisai wajah) atau mengenakan tudung (jika menggunakan kacamata pelindung).
- Petugas mengenakan celemek tahan air sekali pakai.
- Cuci tangan dengan cairan desinfektan berbasis alkohol
- Petugas mengenakan sarung tangan panjang, hingga menutup ujung gaun dan hazmat suit di bagian pergelangan.
Pada standar I: Langkah 9, 10, 13, 14. 15, 16 tidak berlaku.
Pada standar II: Langkah 10 tidak berlaku.
Pada standar III: Langkah 9 tidak berlaku.
Pada langkah 3, apabila tidak tersedia sepatu boot, kenakan sepatu yang menutup hingga dorsum plantar (punggung kaki) dan tumit, disarankan bukan sandal dan tidak tembus cairan.
Pada langkah 16, apabila tidak tersedia sarung tangan panjang, jangan mengunci ujung sarung tangan dengan isolasi/tape pada gaun/hazmat suit, pastikan jika bergerak, lengan bawah tidak terpapar.
Sementara itu, melepaskan APD memerlukan kehati-hatian ekstra. Karena saat kita mengenakan APD, kita memastikan bahwa seluruh bagian tubuh yang perlu dilindungi telah terlindungi dengan tepat; maka saat melepas APD kita harus seksama agar tidak ada cemaran pada bagian luar APD sampai mengenai tubuh kita saat melepas APD.

- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan celemek dengan posisi badan agak menunduk guna menghindari celemek mencemari tangan (saat melepas celemek, putuskan tali pengikat di belakang leher, lepaskan hingga celemek terjatuh ke depan tanpa menyentuh bagian depan hazmat suit/gaun. Setelahnya lepas tali pengikat di bagian belakang dan gulung celemek ke depan).
- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan penutup kepala dan leher sedemikian hingga tidak mencemari wajah dengan memulai dari bagian bawah tudung, digulung ke arah luar, dan jika terpisah dari suit, dan membuangnya dengan aman.
- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan hazmat suit dan/atau gaun isolasi bersama dengan sarung tangan bagian luar (ideal dilakukan di depan cermin, lakukan sedemikian hingga tidak mencemari bagian tubuh yang tertutup oleh hazmat suit dan/atau gaun, sarung tangan kedua selayaknya dilepas bersama dengan ketika hazmat suit/gaun isolasi dilepas pada bagian tangan).
- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan pelindung mata dengan menarik talinya di bagian belakang, dan membuangnya dengan aman.
- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan masker dengan menarik talinya dari belakang melalui atas kepala ke arah depan dan membiarkan masker tergantung di depan wajah tanpa masker menyentuh bagian wajah/tubuh manapun, lalu membuang dengan aman.
- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan sepatu boot (atau sepatu tertutup jika menggunakan sepatu) tanpa menyentuhnya. Jika sepatu boot yang sama digunakan juga luar area risiko tinggi, tetap menggunakan sepatu boot namun bersihkan dan dekontaminasi dengan layak sebelum meninggalkan area melepas APD.
- Petugas mencuci tangan saat masih mengenakan sarung tangan.
- Petugas melepaskan sarung tangan dengan sesuai dan membuangnya dengan aman.
- Petugas mencuci tangan.
Pastikan bahwa selama petugas melepas APD, selalu ada kolega yang mengawasi untuk memastikan langkah-langkah dilakukan dengan benar. Dan selalu tersedia tempat penampungan tertutup untuk APD yang akan digunakan ulang, dan tempat sampah tertutup untuk APD yang tidak akan digunakan kembali.
Untuk melakukan penghematan APD, pastikan bahwa sejumlah APD penting, seperti makser N95 dan coverall hanya digunakan pada situasi yang memang memerlukannya. Ikuti anjuran pemerintah dalam hal ini, terutama mengikuti rekomendasi penggunaan APD di masa pandemi.
Tinggalkan Balasan