Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Sennheiser SC 60 ML

Salah satu masalah belajar dari rumah adalah komunikasi melalui konferensi audiovisual. Syaratnya, tidak banyak ada suara latar. Sehingga diharapkan suara yang dihasilkan cukup jernih, dan bisa didengar oleh lawan bicara.

Saya mencari beberapa earphone, headphone, hingga headset yang mana yang cocok untuk keperluan ini. Yang jelas headset bone conductor Baseus saya tidak cocok untuk keperluan ini.

Setelah membongkar beberapa pasar daring, saya memutuskan untuk memilih Sennheiser SC 60 ML USB headset. Karena berada di rentang harga yang bisa saya terima, tidak terlalu mahal, dan saya benar-benar memerlukannya. Dan memang merupakan headset model bisnis yang paling murah dari Sennheiser.

Ketika menerima barangnya, saya cukup kaget. Karena ternyata tidak ada kardus, hanya plastik pembungkus. Untung barangnya baik-baik saja.

Setelah saya keluarkan barangnya dari bungkus plastiknya, kaget saya berubah menjadi ragu. Headset ini tampak tidak sesuai harganya, ini tampak seperti headset yang sepuluh kali lebih murah dibandingkan harga pasarnya. Jika saya salah meletakkannya, saya khawatir barang ini akan patah dengan sendirinya, karena terlihat ringkih. Seluruh bagian badannya terbuat dari plastik.

Setelah semenit saya mencobanya, saya melanjutkannya hingga hampir sejam. Di luar dugaan saya, headset ini ternyata menjadi headset yang paling nyaman yang pernah saya miliki. Memang benar, ada harga ada rupa.

Tampilan boleh murah, tapi cita rasa luar bisa eksklusif.

Awalnya saya mencoba menggunakannya untuk mendengarkan Spotify dari laptop, suara yang dihasilkan jernih dengan bas yang pas bahkan gurih, nyaris tanpa noise atau suara berisik yang biasanya muncul pada headset yang tercolok ke audio/mic jack. Saya tidak tahu, apakah ini karena efek penggunaan koneksi USB?

Tes mikrofon cukup nyaman, saya bahkan tidak bisa mendengar suara napas saya pada rekaman yang dihasilkan. Suara napas bisa mengganggu fokus pembicaraan dua arah. Ini berarti teknologi pereduksi suara bising cukup bagus.

Ketika digunakan dalam jangka waktu lama juga tetap nyaman. Mengikuti telekonferensi selama berjam-jam tidak terasa panas di telinga, dan tidak berat di kepala. Bahkan jika tidak ada kabel, atau seandainya nirkabel, mungkin saya tidak merasa saya menggunakan headset.

Kontrol mikrofon bisa terhubung dengan baik dengan Microsoft Teams, namun sepertinya tidak demikian dengan Zoom.

Katanya juga headset ini memiliki pelindung, menahan suara yang mendadak meninggi, sehingga tidak mencederai telinga dan organ pendengaran lainnya.

Saya rasa headset ini akan menemani saya dalam waktu lama, karena saya mulai menyukainya.



Satu tanggapan untuk “Sennheiser SC 60 ML”

  1. Duh masa pandemi ini bikin tambah ekstra pengeluaran ya buat gadget, dan tentunya bagi saya juga ekstra kuota internet karena meeting online itu banyak banget ngabisin kuota.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: