Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Tenaga kesehatan dan aplikasi perpesanan Signal

Signal – sebuah aplikasi perpesanan yang turut dibangun oleh pendiri WhatsApp kini sedang naik daun. Sebagaimana banyak yang telah kita baca, hal ini disebabkan oleh sejumlah pembagian data antara WhatsApp dan Facebook, yang menyebabkan pengguna yang tidak suka oleh praktik ini beralih ke aplikasi perpesanan alternatif, yaitu kebanyakan Telegram dan Signal. Celetohan Elon Musk di twitternya juga berperan dalam melonjakkan pengguna Signal hingga puluhan juta dalam hitungan hari.

Mereka yang menginginkan lebih banyak privasi akan lari ke Signal atau Telegram, dan ini terjadi!

Pelonjakan penggunaan Signal dalam beberapa hari ini mungkin tidak terlalu terdampak di Indonesia. Kita sangat nyaman dengan WhatsApp, sehingga apapun kata orang, kita tidak akan pindah ke Telegram beberapa tahun lalu, atau pun mungkin Signal tahun ini. Kita juga tidak terlalu peduli dengan privasi, dan itu sudah jadi bagian keseharian kita sebagai sebuah komunitas.

Tapi bagaimana dengan profesi, misalnya tenaga kesehatan?

Pendapat saya sendiri, untuk urusan tugas dan kegiatan berhubungan dengan data kesehatan di mana kerahasiaan sangat diperlukan, aplikasi khusus memang sangat diperlukan. Aplikasi seperti Siilo umumnya dianjurkan, tapi aplikasi ini bekerja seperti masker, jika hanya satu dua orang yang menggunakan, maka akan sia-sia, selayaknya aplikasi seperti ini diterapkan pada tataran organinasi. Apabila penggunaan aplikasi yang khusus tidak bisa dihadirkan, maka aplikasi publik yang menjaga privasi dengan sangat baik adalah alternatif lainnya, seperti Signal dan Telegram.

Untuk data yang bersifat rahasia, termasuk karena sangkut pautnya dengan rahasia medis atau rahasia jabatan. Semakin privat media komunikasinya, maka akan semakin baik mutu kerahasiaannya dapat terjamin.

Sementara itu, tenaga kesehatan juga orang pribadi. Jika tidak terkait komunikasi yang mengandung rahasia medis atau jabatan, maka media komunikasi publik apapun saya rasa tidak masalah.

Berminat dengan Signal? Anda dapat mencobanya memasangnya di ponsel Anda.



2 tanggapan untuk “Tenaga kesehatan dan aplikasi perpesanan Signal”

  1. Kebetulan saya pasang tele dan wa dari dulu. Kemarin-kemarin sih segmen user-nya berbeda. Di tele lebih paham netiket dan menggunakan tele sebagai alat komunikasi, sedang di wa gak karuan. Tapi beberapa hari ini terjadi perubahan perilaku di grup tele, yang kemarin strict ke aturan kemudian dengan masuknya anggota-anggota baru jadi banyak yang kelakuannya kayak di grup wa.

    Suka

    1. Betul. Tapi ada juga group yang pakai aturan ketat, seperti otomatis dikeluarkan atau dihentikan kemampuannya postingannya jika melanggar ketentuan.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: