Setahun COVID-19 dan pelbagai varian – dan bahkan varian dari varian – bermunculan, namun pertanyaan dari mana virus ini berasal belum terjawab. Bulan-bulan awal kemunculan COVID-19 kita sempat mendengar SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 mungkin saja berasal dari sebuah laboratorium penelitian virus di Wuhan, Tiongkok.
Pernyataan tersebut banyak beredar, dan masuk ke dalam kategori teori konspirasi karena tidak memiliki dasar klaim yang dapat diterima bersama.
Tapi pernyataan ini kembali berulang, mengingat belum banyak yang bisa dihasilkan oleh tim investigasi WHO sampai saat ini, dan sejumlah kritik di layangkan pada organisasi kesehatan dunia ini.

Pada awal penyelidikan oleh tim investigasi, sempat muncul pernyataan bahwa kemungkinan “kebocoran dari laboratorium” sangat kecil, sehingga tidak dipertimbangkan.
Dalam laporan resmi yang diperbarui per 6 April 2021 ini, ada sejumlah poin yang menjadi kesimpulan:
- Menghubungkan antara data genom dan data epidemiologi diperlukan untuk analisis molekuler dalam mendukung penelitian pelacakan asal.
- Kontrol mutu sekuensi genom penting untuk menyediakan hasil yang dapat dipercaya.
- Virus dari beberapa kasus pasar Huanan identik, menyiratkan dugaan kejadian penyebaran.
- Analisa genom kasus-kasus awal juga menunjukkan kebinekaan, menyiratkan dugaan sumber-sumber lain (tambahan) dan peredaran yang tidak dikenal.
- Perkiraan dari waktu hingga ke hulu bersama (common ancestor) – baik dari literatur maupun analisa ulang menyiratkan bahwa penularan atau peredaran virus mungkin baru pada akhir 2019.
- Hingga saat ini, sekuensi genom yang berhubungan paling dekat telah ditemukan pada kelelawar.
- Laporan deteksi SARS-CoV-2 pada sampel kasus dan lingkungan sebelum Januari 2020 di pelbagai tempat di seluruh dunia memerlukan tindak lanjut.
Dalam laporan yang sama juga dikeluarkan sejumlah rekomendasi, yang pada intinya menyuratkan bahwa pelbagai penelitian yang lebih luas dan mendalam diperlukan.
Hanya saja, beberapa minggu sebelumnya, laporan WHO sempat dipertanyakan oleh sejumlah negara mengingat bagaimana laporan itu dibuat.
Perdebatan kemudian masih berlanjut, dan kemungkinan bahwa virus berasal dari laboratorium di Wuhan masih menjadi pertanyaan banyak pihak. Yang dulu menjadi sebuah konspirasi, kini menjadi sebuah teori.
Di manakah asal mula SARS-CoV-2? Pertanyaan ini masih belum terjawab.
Sebuah debat di kanal 60 Minutes Australia cukup bisa menjadi rujukan, bagaimana kulminasi perdebatan terbentuk dan hadir hingga saat ini. Termasuk bagaimana pertanyaan ini menjadi sebuah alat politik di sejumlah negara untuk menggiring opini pendukung politik.
Apa yang menjadi penting adalah bahwa pertanyaan dalam judul tulisan ini masih tetap sebuah pertanyaan, tanpa bukti kuat yang menyatakan “YA” atau sebaliknya.
Bagi saya sendiri, apa yang penting saat ini bukan menjawab pertanyaan tersebut dalam waktu dekat. Namun bagaimana mengendalikan agar pandemi di sekitar kita tidak menjadi tragedi, jangan seperti di Italia, Amerika, atau bahkan yang saat ini sedang berlangsung tsunami COVID-19 di India.
Jika suatu saat ini pertanyaan ini dapat terjawab, belum tentu tidak terdapat konflik dan debat setelahnya. Maka menurut saya, mari kita menyeruput kopi dan tetap berkomitmen pada pelaksanaan protokol kesehatan di era “new normal.”
Tinggalkan Balasan