Berbicara tentang sistem operasi distribusi Linux, Pop!_OS bukan pemain baru, namun juga bukan pemain lama. Sebagaimana halnya Zorin, Lite, dan Mint yang terlebih dahulu menghadirkan turunan Ubuntu dengan cita rasa mereka, PoP!_OS belakangan ini naik daun berkat cita rasa yang mereka berikan.
Distribusi Linux bisa dikatakan sistem operasi dengan paling banyak cita rasa dan sajian. Bisa dikatakan jika ini tentang kuliner, maka distribusi Linux adalah pasar malam yang menawarkan mulai dari jajanan dan minuman, hingga menu komplit mengenyangkan perut.
Jadi memilih distribusi yang enak bagi seseorang mungkin bukan hal yang mudah.

Kesan awal saya seperti menggunakan elementary OS, namun dengan lebih banyak nuansa Gnome Shell.
Intuitif dan bekerja baik dengan dua prosesor dan 4GB RAM, walau dengan sedikit glitch.
Jumlah aplikasi bawaan yang ditawarkan juga tidak berlebihan, sedikit – atau lebih tepatnya minimalis. Sangat sesuai bagi mereka yang tidak ingin desktop ribet.
Lalu apa saya suka?
Well, tentu saja saya suka. Saya penggemar Gnome Shell. Jika ada yang mendesainnya sedemikian rupa sehingga jadi menarik, saya suka itu.
Setelah saya mencoba Gnome 40 pada openSUSE Tumbleweed, itu menjadi pengalaman Gnome terbaik menurut saya. Jadi, akibat ada pembanding ini, saya tidak mengatakan desain ulang pengalaman pengguna pada Pop!_OS adalah sesuatu yang luar biasa.
Tapi jika Anda menyukainya, mengapa tidak?
Pop!_OS mendukung banyak aplikasi secara default walau aplikasi sertaan asli minimalis. Memberikan banyak kemudahan bagi pengguna yang berbasis industri kreatif dan informasi teknologi.
Basis Ubuntu yang dibangun dari awal membuatnya memiliki banyak fleksibilitas dibandingkan turunan Ubuntu lainnya (kecuali mungkin Zorin). Sayangnya, saya tidak bisa memberikan banyak komentar mengenai ini. Jika Anda suka, cobalah. 😁
Tinggalkan Balasan