Sudah lama tidak menyentuh blog ini, tapi iseng lagi ingin menulis karena kemarin lusa sudah rilis Windows 11 sebagai penerus Windows 10 (tentu saja penerus, bukan pengganti).
Ada tradisi yang hilang di Windows 11, tentu saja bukan sekadar ikon bilah kerja yang nongkrong di tengah dan bukannya di sisi kiri sebagaimana seluruh Windows sebelumnya, tapi juga dukungan pada perangkat lama. Windows 11 tidak lagi mendukung PC/Laptop lama, kira-kira keluaran 3-4 tahun ke belakang, hal ini tidak lazim pada rilis Windows baru.
Alasannya sederhana, karena isu keamanan. Walau saya sendiri tidak jelas isu keamanan mana yang menjadi pertimbangannya.
Saya sendiri tidak terlalu terpengaruh dengan rilis Windows 11 ini. Di rumah ada 3 laptop, satu dengan Windows 11, satu dengan Windows 10, dan satu lagi dengan openSUSE.

Windows 11 memberikan pengalaman pengguna yang lebih sederhana dan intuitif. Bagus bagi pengguna komputer baru, tapi tidak bermanfaat bagi para power-user alias keyboard warrior.
Untuk isu keamanan, saya tidak terlalu khawatir. Jika laptop Windows 10 tidak aman, maka dari itu sistem keamanan premium dibayar berkala untuk melindunginya. Jika itu tak cukup, maka tidak ada laptop yang aman di dunia ini, sehingga khawatir pun tidak ada gunanya.
Isu ini hanya akan jadi pertimbangan bagi mereka yang akan membeli laptop baru. Pasar laptop bekas mungkin saja anjlok, karena laptop produksi sebelum 2018-2019 kemungkinan tidak akan mendukung Windows 11.
Windows 10 sendiri hanya akan bertahan hingga 2025 sebelum tidak mendapat dukungan keamanan dan pembaruan kritis lagi dari Microsoft. Yang berarti kemungkinan ada celah kemanana yang tidak bisa ditambal oleh sekadar perangkat lunak keamanan, seperti antivirus saja.
Tentu saja mungkin ada laptop produksi lama yang masih belum laku terjual, Anda mungkin akan mendapatkan diskon untuk laptop ini. Sebenarnya ini cukup bagus, laptop setidaknya masih bisa dipakai hingga empat tahun ke depan, dengan harga yang miring.
Jika membeli laptop baru, ingat saja untuk mengecek tahun produksinya, dan kompatibilitas dengan Windows 11, misalnya dengan melihat jenis prosesor yang digunakan. Membeli laptop bekas-pun harus waspada, karena Windows 11 bisa dipasang paksa ke laptop yang tidak didukung secara resmi, laptop ini tidak akan mendapatkan pembaruan keamanan dari Microsoft.
Bagi yang masih menggunakan Windows 10 dan tidak bisa upgrade ke Windows 11. Jika tidak sedang mengejar tren, maka tidak perlu ganti laptop baru. Siapa tahu malah empat tahun lagi sistem x86 menjadi kedaluwarsa dan digantikan oleh ARM yang sedang naik daun, yang membuat laptop Windows mungkin akan menjadi sesuatu yang berbeda sama sekali.
Jika Anda orang tua yang ingin memberikan laptop bagi anak, tapi anggaran terbatas, Chromebook atau Laptop bekas yang dipasang distribusi Linux tetap menjadi pilihan yang paling baik menurut saya bagi anak sekolahan SD-SMP.
Tinggalkan Balasan