Beberapa hari yang lalu, setelah ditanyakan oleh satu satu teman apakah ada laptop yang akan saya lepas untuk dia beli bagi keponakan yang akan masuk SMA, maka saya memberikan laptop HP x360 covertible yang terpasang sistem operasi openSUSE. Dan hasil penjualannya saya belikan sebuah mini PC.
Sebenarnya dana itu jika dibelikan laptop baru juga sudah tidak mencukupi, paling dapatnya Chromebook kelas bawah, yang dipakai enggan dibuang sayang. Anggaran itu tidak bisa untuk membeli PC jenis workstation, sehingga ujung-ujungnya hanya bisa untuk mini PC.
Sebenarnya mau ambil mini PC bekas dari merk ternama seperti HP, Lenovo, bahkan mungkin Asus juga. Sayang, harganya mereka masih di luar pendanaan, sampai akhirnya saya ketemu dengan sejumlah produk dari pabrikan Tiongkok merk Beelink.
Ulasannya tidak terlalu bagus, maksud saya tidak hanya satu yang mengatakan bahwa produknya tidak tahan lama. Tapi ada juga yang bilang bagus, walau mungkin baru menggunakan sesaat.

Saking kecilnya, saya sendiri sering tidak terlalu memerhatikan bahwa ada PC yang bertengger di bawah layar bagian kanan.
Saya memilih Beelink U59, karena saya tidak berani ambil bekas untuk mini PC seperti ini. Saya mungkin berani ambil laptop second seperti Thinkpad X1 Carbon, tapi tidak untuk yang seperti ini.
Beelink U59 versi bawah yang saya ambil memiliki dapur pacu Intel Celeron N5095 (generasi ke-11) 2,0GHz; dengan RAM 8GB DDR4, dan SSD 256 GB. Saya tidak bisa meningkatkan prosesor tentunya, tapi saya bisa menambah RAM hingga 16GB sesuai dengan keperluan minimal saya. Sayang, saat saya coba tambahkan SSD/HDD kedua, sistemnya gagal booting.
Sistem operasi bawaannya adalah Windows 10 Pro, yang kemudian saya tingkatkan menjadi Windows 11 Pro (ya, mini PC ini mendukung Windows 11 secara resmi). Tidak ada masalah saat melakukan peningkatan. Saya sebenarnya hendak memasang openSUSE, tapi masih ragu walau produsen menyatakan bahwa distribusi Linux sudah didukung, karena masih belum banyak yang mengulas mesin atau prosesor ini untuk Linux.
Apa yang saya suka dari Beelink U59?
Mari kita bilang sebagai faktor wujud. Kecil dan bisa diletakkan di mana saja. Harga terjangkau untuk mendapatkan Windows 11, yang mana mini PC yang lebih mahal belum tentu layak untuk peningkatan ini.
Jika pelajar atau pegawai kantoran dengan anggaran terbatas hendak mencari komputer dan tidak harus laptop, maka mini PC seperti ini menjadi solusi yang baik.
Intel Celeron? Ini mungkin kasta terbawah di Intel, tapi ini generasi ke-11, setidaknya bisa lebih kencang dibandingkan beberapa iCore di generasi ke-4 atau ke-5, di mana harga pasaran mereka serupa. Ya, ini layak untuk anggaran kita.
Tidak memiliki kendala untuk menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, walau tentu saja tidak bisa dipaksa jika sudah “mentok.” Kadang CPU bisa terpakai hingga 100%, tapi itu hal yang wajar.
Ini sebuah sistem yang lebih dari cukup jika hendak digunakan untuk memutar multimedia, mengetik, atau rapat daring (yang terakhir belum saya coba). Mengetik di Microsoft 365 dan LibreOffice tidak ada kendala. Menonton di aplikasi Amazon Prime lancar, namun di Netflix ada sedikit galat – walau masih bisa menonton dengan resolusi rendah, Disney+ Hotstar juga tidak ada kendala.
Apa yang tidak saya suka dari Beelink U59?
Sebenarnya saya mau mencari versi yang lebih atas, tapi tidak tersedia, sehingga saya harus melakukan upgrade RAM sendiri.
Bisa menjalankan Windows 11, bukan berarti bagus hasilnya. Walau pun tidak ada masalah bermakna, tapi masih muncul jeda yang membuat transisi animasi halus di Windows 11 tidak bisa hadir dengan baik. Ingat ketika Windows 7 punya pilihan antara tampilan modern atau klasik, maka pengalaman ini mengesankan saya pada Windows 7 tampilan klasik pada mesin berdapur pacu kelas bawah.
Kipasnya tidak hening/senyap sebagaimana yang diharapkan. Tentu saja karena saya pernah punya Mac Mini, saya tahu yang senyap dalam benak saya itu seperti apa. Suara kipasnya memang tidak seberisik workstation, tapi tidak beda dengan laptop tua saya. Ini membuat saya kangen dengan Mac Mini.
Saya agak ragu dengan SSD yang digunakan, tapi saya sedang tidak ingin menggantinya, mungkin empat atau lima tahun lagi akan ketahuan, apakah ada peringatan kerusakan pada penyimpanan atau tidak.
Steker plug (colokan) memang sudah bisa dipakai di Indonesia tanpa perlu adaptor, tapi tetap perlu adaptor untuk menancapkan ke mesin UPS, karena ternyata longgar. Kedengarannya sederhana, tapi ini sebenarnya cukup kritikal, karena jika tidak punya adaptor yang pas, maka saya jadi tidak bisa menggunakan mini PC ini.
Ragam port I/O mungkin agak kurang bagi saya. Terutama kadang saya memerlukan port untuk kartu memori.
Apa saran saya bagi pengguna Beelink U59?
Mini PC ini bukan ultra-PC, jadi buat semuanya seminimal mungkin. Salah satunya dengan membatasi jenis perangkat lunak yang berfungsi sama, saya hanya menggunakan peramban Edge di sini, saya tidak memasang Firefox maupun Chrome.
Ya, Windows agak bermasalah dengan virus komputer. Saya hanya memasang Bitdefender Free untuk sekadar berjaga-jaga, dan tidak ingin sistem keamanan yang terlalu berat. Tapi ke depan mungkin akan saya kaji lagi, apakah akan tetap menggunakan atau tidak.
Sebagain besar perangkat lunak merupakan UWP, alias diambil dari Microsoft Store. Jadi ukurannya tetap kecil, dengan fungsi yang tidak terlalu hilang, dan tidak perlu pusing memikirkan pembaruan mereka semua.
Jika memutuskan meningkatkan dari Windows 10 ke Windows 11, maka siapkan waktu dan pita Internet, karena prosesnya cukup lama (1-2 jam); dan tentunya siapkan Microsoft Account.
Tinggalkan Balasan