Perdarahan vaginal yang abnormal adalah perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi normal atau yang berlebihan, berlangsung lama, atau tidak teratur. Perdarahan vaginal yang abnormal bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat fisiologis maupun patologis. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari perdarahan vaginal yang abnormal:

Gangguan hormon. Hormon estrogen dan progesteron berperan dalam mengatur siklus menstruasi. Jika ada ketidakseimbangan hormon, misalnya karena stres, perubahan berat badan, penggunaan kontrasepsi hormonal, atau masalah tiroid, maka bisa menyebabkan perdarahan vaginal yang tidak normal. Gangguan hormon juga sering terjadi pada masa pubertas dan menopause, saat kadar hormon mengalami perubahan signifikan.
Kehamilan. Perdarahan vaginal pada awal kehamilan bisa terjadi karena implantasi embrio ke dinding rahim. Perdarahan ini biasanya ringan dan berlangsung singkat. Namun, perdarahan vaginal pada trimester kedua atau ketiga kehamilan bisa menandakan adanya komplikasi, seperti plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir), abrupsi plasenta (plasenta lepas dari dinding rahim), atau keguguran. Perdarahan vaginal pada saat hamil harus segera ditangani oleh dokter untuk mencegah risiko bagi ibu dan janin.
Infeksi. Infeksi pada vagina, serviks, rahim, atau saluran tuba bisa menyebabkan peradangan dan iritasi yang memicu perdarahan. Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Beberapa infeksi menular seksual (IMS) yang bisa menyebabkan perdarahan vaginal adalah klamidia, gonore, herpes genital, dan sifilis. Infeksi juga bisa terjadi akibat penggunaan tampon atau alat kontrasepsi intrauterin (AKDR) yang tidak higienis.
Polip atau miom. Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang menonjol dari dinding rahim atau serviks. Miom adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di luar rahim. Polip dan miom bisa menyebabkan perdarahan vaginal yang berlebihan atau tidak teratur, terutama saat menstruasi atau setelah berhubungan seksual. Polip dan miom biasanya tidak berbahaya, namun bisa mengganggu kesuburan atau menyebabkan anemia jika tidak ditangani.
Kanker. Kanker pada vagina, serviks, rahim, ovarium, atau vulva bisa menyebabkan perdarahan vaginal yang abnormal. Perdarahan ini biasanya terjadi setelah berhubungan seksual, di antara siklus menstruasi, atau setelah menopause. Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyebabkan perdarahan vaginal yang abnormal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan Pap smear secara rutin untuk mendeteksi adanya sel-sel abnormal di serviks sebelum berkembang menjadi kanker.
Perdarahan vaginal yang abnormal bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius atau tidak. Jika Anda mengalami perdarahan vaginal yang abnormal, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Tinggalkan Balasan