Kenapa pasien tidak langsung mendapatkan penanganan saat datang ke IGD rumah sakit? Mari melihat dari sisi sistem triase kegawatdaruratan?
Saat kita datang ke IGD rumah sakit, kita mungkin berharap untuk segera mendapatkan perawatan medis. Namun, terkadang kita harus menunggu lebih lama daripada yang kita inginkan, sementara pasien lain yang datang setelah kita justru lebih dulu ditangani oleh dokter. Apa sebabnya?

Hal ini bukan berarti dokter tidak peduli dengan kondisi kita atau tidak profesional dalam bekerja. Sebaliknya, dokter sedang menerapkan sistem triase kegawatdaruratan, yaitu sistem untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi mereka.
Sistem triase kegawatdaruratan bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia di IGD rumah sakit, terutama ketika jumlah pasien melebihi kapasitas pelayanan. Dengan sistem ini, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan cepat kepada pasien yang paling membutuhkannya.
Sistem triase kegawatdaruratan membagi pasien menjadi beberapa kategori warna, yaitu merah, kuning, hijau, dan hitam. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing kategori:
- Merah: Pasien dalam kondisi kritis yang mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera. Contohnya adalah pasien dengan serangan jantung, syok anafilaktik, atau trauma kepala berat.
- Kuning: Pasien dalam kondisi stabil tetapi memerlukan penanganan secepatnya. Contohnya adalah pasien dengan patah tulang di beberapa tempat, luka bakar derajat tinggi, atau trauma kepala ringan.
- Hijau: Pasien dalam kondisi ringan dan dapat menunggu lebih lama untuk mendapatkan penanganan. Contohnya adalah pasien dengan luka lecet, demam tinggi, atau batuk pilek.
- Hitam: Pasien yang sudah meninggal atau tidak dapat ditolong lagi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan singkat dan cepat kepada setiap pasien yang datang ke IGD rumah sakit untuk menentukan kategori warna mereka. Pemeriksaan ini meliputi kondisi umum, tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, pernapasan), kebutuhan medis, dan kemungkinan bertahan hidup.
Setelah menentukan kategori warna pasien, dokter akan memberikan tanda khusus berupa gelang warna atau kartu triase kepada pasien. Tanda ini akan membantu dokter dan perawat lainnya untuk mengenali prioritas penanganan pasien.
Sistem triase ruang gawat darurat memastikan bahwa pasien dalam kategori merah adalah yang pertama dilihat dokter. Setelah semua pasien kritis telah dirawat, dokter kemudian akan beralih ke pasien dalam kategori kuning. Hanya setelah semua kasus yang mendesak telah diobati, pasien yang dianggap tidak mendesak akan diberikan perawatan.
Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa sistem triase kegawatdaruratan adalah sistem yang adil dan efisien untuk memberikan pelayanan medis yang optimal kepada pasien di IGD rumah sakit. Kita tidak perlu merasa kesal atau curiga jika kita harus menunggu lebih lama daripada pasien lain. Kita harus bersyukur bahwa kondisi kita tidak terlalu parah dan masih dapat ditangani dengan baik oleh dokter.
Tinggalkan Balasan