Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang paru-paru atau organ lain dalam tubuh. TB dapat menular melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. TB merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, terutama di negara-negara berkembang.

TB pada anak seringkali sulit dideteksi karena gejalanya tidak spesifik dan bisa mirip dengan penyakit lain. Selain itu, anak yang terinfeksi TB tidak selalu menunjukkan hasil positif pada tes kulit tuberkulin atau tes darah IGRA. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda dan gejala TB pada anak agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
TB pada anak dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
- Terpapar infeksi. Tahap ini terjadi ketika anak berkontak dengan orang yang menderita TB aktif. Pada tahap ini, anak belum terinfeksi bakteri TB dan hasil pemeriksaannya normal.
- Infeksi TB laten. Tahap ini terjadi ketika anak sudah terinfeksi bakteri TB tetapi tidak memiliki gejala apapun. Sistem kekebalan tubuh anak mampu menekan perkembangan bakteri TB sehingga tidak aktif. Pada tahap ini, hasil tes kulit tuberkulin atau tes darah IGRA akan positif tetapi hasil rontgen dada normal. Anak tidak dapat menularkan infeksi pada orang lain.
- Penyakit TB aktif. Tahap ini terjadi ketika bakteri TB mulai berkembang dan menyebabkan gejala penyakit. Pada tahap ini, hasil tes kulit tuberkulin atau tes darah IGRA dan rontgen dada akan positif. Anak dapat menularkan infeksi pada orang lain jika tidak diobati.
Gejala TB pada anak bervariasi tergantung pada usia, jenis infeksi, dan organ yang terlibat. Gejala umum yang bisa muncul adalah:
- Nafsu makan berkurang atau hilang
- Berat badan turun atau tidak naik
- Demam yang berlangsung lebih dari dua minggu
- Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu
- Berkeringat di malam hari
- Lemas, lesu, dan tidak aktif
- Pembengkakan kelenjar getah bening (biasanya di leher atau bawah rahang)
Gejala khusus yang bisa muncul tergantung pada organ yang terinfeksi adalah:
- TB paru: batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, nyeri dada
- TB tulang: nyeri tulang atau sendi, pembengkakan atau deformitas tulang
- TB ginjal: nyeri pinggang, urine berdarah atau keruh
- TB otak: sakit kepala, muntah, kejang, kelumpuhan
- TB usus: diare, perut kembung, nyeri perut
Jika anak mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Pengobatan TB pada anak biasanya menggunakan kombinasi beberapa jenis obat antituberkulosis selama 6 bulan atau lebih. Selama menjalani pengobatan, anak harus rutin minum obat sesuai dosis dan jadwal yang ditentukan oleh dokter. Jangan menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter karena dapat menyebabkan kegagalan pengobatan atau resistensi obat.
TB pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:
- Memberikan vaksin BCG pada bayi baru lahir
- Menghindari kontak dengan orang yang menderita TB aktif
- Memberikan obat pencegahan pada anak yang terpapar infeksi TB
- Menjaga kebersihan lingkungan dan ventilasi udara yang baik
- Menjaga pola makan dan gizi yang seimbang
- Menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat cukup dan olahraga rutin
TB pada anak adalah penyakit yang serius dan membutuhkan penanganan segera. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, TB dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti kerusakan paru-paru permanen, penyebaran infeksi ke organ lain, gagal tumbuh, bahkan kematian. Oleh karena itu, kenali tanda dan gejala TB pada anak dan segera konsultasikan dengan dokter jika ada yang mencurigakan.

Tinggalkan komentar