Netbook yang merupakan bentuk lebih mini dari notebook cenderung memiliki performa komponen yang tidak setangguh notebook. Sehingga tidak jarang pengguna netbook menemukan komputernya menjadi terlalu lambat atau “berat” ketika menjalankan sistem operasi tertentu dan program-program di dalamnya. Dalam hal ini termasuk ketika menggunakan distro Linux tertentu.
Saya bukan pengguna netbook, tapi saya rasa beberapa informasi tentang Linux yang tepat untuk netbook menjadi sangat esensial bagi pengguna Linux. Jadi berikut saya coba untuk mengumpulkan beberapa distribusi Linux yang didesain untuk digunakan dan memberdayakan netbook. Urutan ini tidak didasarkan pada popularitas, kemampuan/kehebatan, atau kemudahan penggunaan, ini hanya urutan acak saja.
EasyPeasy
Merupakan sebuah sistem operasi bersumber kode terbuka yang khusus didesain untuk netbook dan mengutamakan kinerja untuk membantu kegiatan yang menggunakan Internet, sehingga sering disebut Internet OS. EasyPeasy memiliki fitur yang disebut sebagai MeMenu yang berisi menu cepat mengakses pelbagai jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Flickr.
EasyPeasy juga dikatakan memiliki konsumsi daya yang rendah, sehingga bisa dipakai cukup lama saat menggunakan baterai saja. Sebagaimana kebanyakan Linux untuk netbook, EasyPeasy juga diperkaya dengan sistem cloud computing. Tapi saya sendiri tidak terlalu yakin, apakah EasyPeasy berbasis Linux ataukah sistem operasi tersendiri yang bersifat open source.
Joli OS
Atau yang sebelumnya dikenal sebagai Jolicloud. Merupakan sistem operasi turunan Ubuntu yang pertama kali dirilis tahun 2008. Joli Os dikatakan merupakan totalitas sebuah sistem operasi yang berpilar pada cloud computing. Joli OS mengatakan bahwa sebuah komputer yang berusia sepuluh tahun-pun akan masih bisa menjalankan sistem operasi ini dengan baik, tentu saja OS yang berbasis cloud computing hanya memerlukan jaringan Internet yang mumpuni dengan spesifikasi peranti keras yang minimalis, sehingga cocok sekali pada netbook.
Penulisan dan penyimpan dokumen pada Joli OS menggunakan Google Docs dan Dropbox, dua buah aplikasi cloud yang sudah cukup sering digunakan. Meski demikian tentunya aplikasi yang menggunakan sistem luring tetap bisa dipasang tentunya.
Moblin
Moblin merupakan kepanjangan dari Mobile Linux, dan merupakan salah satu proyek dari Linux Foundation. Tujuannya adalah pengembangan Internet Mobile dan menggunakan Linux sebagai tulang punggungnya. Namun saya sendiri kurang tahu apakah proyek ini masih diteruskan atau tidak, karena di situs resminya hanya ada rilis terakhir Moblin 2.1 Netbook pada pertengahan 2009 yang lalu.
Rancangan bertujuan mengurangi waktu boot dan konsumsi daya pada netbook berbasis prosesor Intel Atom, tentu saja juga mendukung seri lain seperti Core2 atau Celeron. Acer juga sempat mengumumkan mengganti Linpus Linux dengan Moblin, Dell juga sempat menerima Ubuntu Moblin Remix, dan juga katanya dilirik oleh Mandriva.
Ubuntu
Anda mungkin tidak akan menemukan lagi apa yang disebut Ubuntu Netbook (Remix) Edition, karena mulai versi Ubuntu 11.04 Natty Narwhal, Ubuntu bisa sudah didesain untuk berjalan disemua jenis komputer. Mungkin inilah mengapa Ubuntu 11.04 mengadaptasi Unity Shell ke dalam desktopnya.

Disebutkan bahwa Plasma Netbook milik KDE ini memang dibangun untuk peranti netbook, sehingga merupakan sistem operasi yang lebih ringan. Didesain sedemikian rupa sehingga penggunaan layar kecil pada netbook menjadi lebih efesien.
Aurora OS
Jika Anda pengguna netbook seri EeePC, maka mungkin akan familier dengan sistem operasi yang satu ini. Dimulai pada tahun 2008 sebagai proyek Eeebuntu, yang sebenarnya adalah pengumpulan dan retasan markah Ubuntu 8.04 sehingga bisa tepat berfungsi di EeePC. Kini Aurora OS berdiri sebagai distro tersendiri di kancah dunia Linux, tujuan utamanya adalah membangun sistem operasi yang ramah pengguna.
Auora memiliki sistem pemasangan yang unik yang disebut “Exogenesis”, saya sendiri belum pernah melihatnya langsung, namun hanya sebuah deskripsi bahwa dengan sistem ini, maka memasang Linux akan menjadi sangat cepat dan mudah. Sepertinya Exogenesis menggunakan basis Debian, sebagaimana Eeebuntu edisi 4.
CrunchBang Linux
Merupakan distribusi yang berbasis dari Debian GNU/Linux, titik beratnya adalah meningkatkan kecepatan dan performa sistem operasi. Menggunakan pengelola jendela openbox.
Namun dikatakan seri Xfce memiliki beberapa masalah, terutama pada kompatibilitas kartu grafis. Untuk informasi yang lebih detail, silakan menelusuri kembali pelbagai dokumentasi Mandriva.
Peppermint OS
Dikatakan bahwa Peppermint adalah turunan Ubuntu, kembali pada tujuannya adalah menyediakan sistem operasi yang bisa berkerja dengan sumber daya yang lebih sedikit, sehingga membuatnya lebih cepat dan ringan.
Peppermint OS sangat ringan, bekerja di prosesor i386 atau turunannya (meski juga mendukung AMD64), memerlukan sekitar 194 MB RAM dan 4 GB ruang HDD. Terdapat dua versi Pappermint OS, pertama yang memanfaatkan Teknologi Mozilla’s Prism, disebut dengan Peppermint One; yang lainnya adalah menggunakan Peppermint’s Ice SSB (seperti gambar di atas) disebut sebagai Peppermint Ice. Keduanya sangat menarik, dan Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Lainnya
Tentunya masih banyak lagi distribusi Linux yang bisa dijalankan di Netbook, yang tidak bisa saya tampilan satu per satu di sini. Sebut saja beberapa di antaranya adalah:
- ImagineOS: Berbasis Slackware dengan desktop Xfce.
- Puppy Linux: Cukup populer sebagai distro tersendiri, karena bisa dikatakan sebagai golongan Linux terkecil, menggunakan desktop JWM.
- MeeGo: Berbasis Moblin oleh Intel dan Maemo oleh Nokia, cukup mudah digunakan dan sesuai dengan mobile platform/device.
Beberapa pengguna Linux yang lebih advance bisa memilih distribusi yang bisa ia atur dan kembangkan sendiri dari dasar, semisal dengan menggunakan ArchLinux. Beberapa lain memanfaatkan distro-distro ternama dengan mengambil Desktop yang ringan, komunitas membuat sendiri panduannya agar distro tersebut bisa berjalan dengan baik di netbook, salah satu contohnya adalah Fedora-Netbook. Apapun pilihannya, maka semua pemberdayaan distribusi Linux akan kembali pada tangan pengguna itu sendiri.
Tinggalkan Balasan