Saat membuka surel pagi ini, saya mendapatkan informasi dari pihak WordPress – tepatnya sebuah tawaran – fungsi mengimpor blog berbasis Posterous ke WordPress. Rupanya, saya melewatkan sebuah berita besar bahwa Posterous kini telah diakuisisi oleh Twitter. Saya bertanya-tanya, apa yang mungkin terjadi kemudian?
Sayangnya, tanya jawab akuisisi yang disediakan oleh pihak Posterous masih sangat mengambang. Sehingga tidak heran jika banyak pengguna yang tampak khawatir bagaimana nasib layanan blog ini ke depannya. Seandainya Posterous Space tidak dapat digunakan lagi, itu bermakna saya bisa menutup salah satu blog saya.
Sebenarnya kemunduran Posterous sudah tampak muncul ketika mereka mendesain Space, sebuah dasbor handalan untuk Posterous. Ujung-ujung memperbaiki Posterous, justru memberikan pengalaman pengguna yang cukup tidak menyamankan.
Posterous bisa dikatan sebagai sebuah blog awal/pertama yang menanamkan konsep “social sharing” terbaik yang pernah ada, bahkan ketika WordPress belum bisa apa-apa di zamannya. Inilah mengapa banyak orang yang menyukai Posterous, termasuk dengan dukungan mobile blog dan app mobile-nya.
Akuisisi oleh Twitter pun masih tidak jelas alasannya, setidaknya bagi saya yang tidak mengikuti beritanya. Banyak yang menyambut gembira, namun banyak yang khawatir, setidaknya ini bukan pertama kali Twitter mengakuisisi sebuah layanan. Tweetdeck misalnya yang diambil alih oleh Twitter tahun lalu, kini konon berakhir sbagai bencana, banyak yang berkata “Twitter menghancurkan Tweetdeck”. Kembali saya tidak tahu mengapa, karena saya berhenti menggunakan Tweetdeck pada Windows setelah gelagat mencurigakan yang dimunculkannya.
Sementara semuanya serba tidak jelas, tampaknya WordPress mengalami panen raya. Sekitar 250% peningkatan impor blog Posterous ke WordPress terjadi hanya dalam beberapa jam.
Jadi, jika Anda memiliki blog di Posterous, maka tidak ada salahnya menggunakan saran dari WordPress untuk mengimpor/memindahkan blog Anda ke WordPress – setidaknya dapat digunakan sebagai pencadangan. Kita tidak tahu bagaimana ke depannya nasib Posterous, apakah akan lebih baik, ataukah sama seperti nasib TweetDeck.
Tinggalkan Balasan