A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Salah satu aplikasi perpesanan yang cukup lama menemani saya adalah BlackBerry Messenger, sejak era berjayanya ponsel BlackBerry oleh RIM (kala itu). Saya sudah tidak terlalu menggunakan lagi aplikasi perpesanan ini, apalagi versi Android memiliki jumlah iklan yang cukup membuat saya tidak nyaman.

Sehingga akhirnya saya memutuskan untuk melepas aplikasi perpesanan ini. Bukan bermakna BlackBerry Messenger (BBM) adalah aplikasi yang buruk, namun karena penggunaannya sudah tidak saya butuhkan lagi, atau tidak mengikat untuk selalu saya gunakan.

Terima kasih kepada BlackBerry yang selama ini telah menyediakan aplikasi perpesanan yang bermanfaat ini.

Kemudian bagi teman-teman yang hendak menghubungi saya, kini dapat menggunakan aplikasi WhatsApp (jika merupakan kontak saya), atau menggunakan aplikasi telegram dengan nama pengguna @haridiva.

Akun BlackBerry saya sendiri masih aktif, jika suatu saat saya kembali menggunakan BlackBerry maka BlackBerry Messenger akan dapat diaktifkan kembali.

Update:

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

2 tanggapan

  1. Brad Avatar

    Tapi kan BBM katanya sekarang udah milik Indonesia oom. Heheh

    Suka

    1. Cahya Avatar

      He he.. kalau ndak perlu kan tetap ndak terpakai 🙂

      Suka

Tinggalkan komentar