Pengarsipan berkas (file archieving) merupakan salah satu alternatif aman dalam mengirim berkas yang dapat dan akan dimodifikasi, juga memudahkan dalam mencadangkan berkas yang dikehendaki dan mencegah perubahan pada berkas tersebut. Hal lain yang juga ingin dicapai adalah fakta bahwa sejumlah perangkat lunak untuk melakukan pengarsipan berkas memiliki dampak kompresi (penciutan ukuran) berkas.
Secara umum, biasanya kita akan menemukan berkas ini di dalam komputer dalam bentuk ZIP, RAR, atau 7Z. Setidaknya tiga itu adalah bentuk yang paling populer, tentu saja ada bentuk lain, misalnya TAR yang populer di Linux, ACE milik WinACE, ZIPX milik WinZIP modern, BR (Brotli) milik Google, dan Zstandard milik Facebook.
ZIP adalah bentuk pengarsipan berkas populer, bahkan pada distribusi Linux dan Windows menjadi fungsi yang dibawa dari pabrikannya. Pada Windows 10 misalnya, kita tinggal klik kanan pada berkas (file) atau map (folder), dan memilik “add to archieve” untuk menambahkannya ke pengarsipan bentuk ZIP.
Karena saking populernya ZIP, hampir kebanyakan berkas bentuk pengarsipan yang saya temui menggunakan bentuk/format ini.
Jika kita hendak mengirim berkas arsip, namun tidak ingin orang yang kita tuju bingung bagaimana membuka berkas tersebut, maka format ZIP adalah pilihan yang baik.
Sisi lainnya, ZIP tidak memberikan faktor kompresi yang tinggi. Sehingga ukuran berkas awal dan pasca ZIP biasanya tidak jauh berbeda. Perangkat lunak populer untuk melakukan pengarsipan ZIP adalah WinZIP, lisensi awalnya sekitar IDR 1.000 K, dan lisensi pemeliharaan pembaruannya sekitar IDR 200 K setahun.
Bentuk/format yang lebih modern dari ZIP adalah ZIPX dengan faktor kompresi yang lebih tinggi, tersedia melalui WinZIP.
Kedua, arsip bentuk RAR. Dipopulerkan oleh perangkat lunak WinRAR. Tujuannya adalah menciptakan format pengarsipan dan kompresi yang lebih modern dibandingkan ZIP. Penciptanya adalah Eugene Roshal, dan WinRAR berhasil menjadi salah satu perangkat lunak pengarsipan paling populer di Windows, artinya juga paling populer digunakan oleh pengguna komputer.
Keunggulan RAR dibandingkan ZIP adalah memiliki kompresi rasio yang lebih baik, enkripsi bawaan yang lebih baik, hingga pemulihan catatan yang bisa diterapkan sesuai pilihan.
Arsip format RAR hanya dalam dihasilkan menggunakan aplikasi WinRAR, yang lisensi awalnya seharga sekitar IDR 500 K, dan pengelolaan tahunannya sekitar 75 K, lebih murah dibandingkan WinZIP.
Sementara itu, untuk membuka/mengekstraksi pengarsipan bentuk RAR, banyak aplikasi yang bisa melakukannya. Hal ini terkait sifat proprietary WinRAR.
Jadi jika Anda menerima berkas dalam format RAR, maka tidak perlu khawatir, karena jika tidak disandikan, maka Anda bisa tetap mengakses kontennya melalui sejumlah perangkat lunak gratis.
Banyak orang yang mendapati komputernya sudah terpasang aplikasi seperti WinZIP atau WinRAR, yang kebanyakan adalah program bajakan. Karena saya tidak yakin orang membeli laptop seharga IDR 3-4 juta, kemudian membeli linsensi WinZIP seharga IDR 1 juta, atau WinRAR seharga IDR 500 ribu.
Tentu saja WinRAR memiliki keunikan tersendiri, karena setelah masa uji coba 40 hari terlewati, perangkat lunak ini masih dapat digunakan.
Bagaimana jika kita tidak memiliki dana atau anggaran untuk membeli lisensi WinZIP dan WinRAR, serta berniat menghindari pembajakan?
Jawaban ini terletak pada pilihan pengarsipan ketiga, yaitu 7Z yang populer melalui perangkat lunak open source 7-Zip.
7Z adalah format pengarsipan open cource yang modern. Mendukung enkripsi AES, serta pada beberapa pengarsipan, bisa memiliki faktor kompresi yang lebih unggul dibandingkan dengan format RAR dan ZIPX.
Umumnya, 7Z dipilih jika menghendaki format dengan rasio kompresi yang tinggi (ukuran berkas arsip lebih kecil dibandingkan berkas asli), namun bersedia sedikit mengorbankan kecepatan pengarsipan.
Bentuk 7Z populer, karena sifat open source, yang bermakna kita bisa menggunakannya di mana saja tanpa ada biaya lisensi (alias gratis). Ukuran berkas pemasangannya juga jauh lebih kecil dibandingkan aplikasi lain, hanya 1 MB.
Beberapa hal yang tidak saya sukai tentang 7-Zip adalah tampilannya yang tidak terlalu menyenangkan dipandang. Oleh karena itu, saya menggunakan aplikasi lain pihak ketiga.
Pilihan saya saat ini adalah 8 Zip Pro atau PeaZip. Saya sampai saat ini masih memakai PeaZip di komputer. Sudah hampir selama 10 tahun saya menggunakan PeaZip, dan tampaknya dapat memenuhi kebutuhan dasar saya. Tentu saja setiap orang memiliki aplikasi favorit mereka dalam mengarsipkan berkas.
Pertanyaan lain yang kemudian, apakah pengarsipan menjadi perlu? Apakah membeli lisensi perangkat lunak pengarsipan perlu?
Jika Anda pengguna komputer harian seperti saya, jawabannya mungkin “TIDAK”. Sistem pengiriman berkas dan perpesanan dewasa ini sudah dilengkapi dengan fitur enkripsi, katakan saja WhatsApp, Telegram, Siilo, Skype etc. Biasanya berkas yang dikirimkan cukup aman. Saat ini orang sangat jarang mengirim berkas lewat surat elektronik.
Pun mengirim berkas melalui surat elektronik, kita memiliki pilihan mengirimkan tautan berkas yang telah disimpan di pencadangan awan (cloud storage). Kompresi sekarang tidak terlalu bermakna ketika ada sejumlah layanan untuk mengirim berkas berukuran besar lewat surat elektronik.
Tapi jika kita masih bergantung pada metode lawas, salah satunya adalah pengiriman berkas melalui USB FlashDisk (UFD) atau CD/DVD, maka pengarsipan akan dapat membantu mengamankan berkas tersebut.
Tinggalkan Balasan