Komentar spam (komentar sampah, atau komentar yang tidak diinginkan) adalah satu masalah utama dalam blog, ah…, dan saya memang cukup senang menulis tentang ini. Namun setelah kemarin mengalami kekacauan dengan mesin antispam saya yang terdahulu, maka saya beralih sementara ke mesin antispam lain.
Apakah saya terlalu cerewet tentang masalah spam? Mungkin gambar berikut bisa menjelaskannya…
Yup, antispam bee menahan 237 komentar spam, dan akismet sudah menghapus 523 komentar spam. Dan tahukah Anda, bahwa itu hanya dalam hitungan hari dan bukan minggu atau bulan?
Itulah mengapa jika saya tidak berhati-hati, blog ini bisa jebol tidak tertolong lagi. Okelah, yang itu terlalu didramatisir, tapi pastinya tak elok lagi untuk disimak.
Awalnya saya hanya menggunakan antispam bee, tapi ternyata IP Address di Indonesia sudah lumayan banyak yang masuk daftar hitam di level internasional, jadinya banyak komentar yang belum masuk sudah terhapus. Jadi saya terpaksa memasangkannya dengan akismet. Beginilah saya mengelolanya.
Pertama, saya pada pilihan “Mark as spam, do not delete”. Saya kosongkan saja, artinya setiap yang ditandai spam oleh antispam bee akan langsung terhapus. Percayalah, jika jumlah spam sebanyak itu, Anda tidak akan mau menghapus puluhan spam secara manual setiap harinya, walau kemungkinan ada komentar yang sehat. Jika hanya satu atau dua spam setiap harinya sih tidak masalah.
Efeknya adalah, saat pengirim komentar mengajukan komentar, dan kemudian ditandai spam, maka komentar itu akan langsung dihapus dan ada peringatan tulisan: “spam deleted”! Itu akan menjelaskan mengapa komentar si pengunjung tidak diterima. Jika ia tetap ingin menanyakan sesuatu, nah, itu dia fungsi halaman kontak di blog ini.
Kedua, jika Anda merasa hanya cukup menerima komentar dari beberapa negara saja, silakan blog ping dan komentar dari negara lainnya. Namun saya tidak aktifkan fungsi ini. Saya ada beberapa pertimbangan untuk masih mempertahankan kemudahan akses blog ini dari manapun.
Ketiga, saya menambah API key saya untuk akun yang sudah lama saya gunakan di Project Honey Pot sebagai upaya keikutsertaan membasmi spam di seluruh dunia. Ah…, aroma spam yang terpanggang di sore itu sangat sedap (metafora)! Tapi opsi ini tidak wajib. Jadi jangan sampai membuat pusing.
Pendaftaran Project Honey Pot terbuka untuk publik, namun ada beberapa syarat yang cukup ketat untuk itu, dan bukti pendaftaran yang tidak boleh hilang, seperti KTP, atau tidak bisa lagi masuk ke dalamnya (ini agak hiperbola kok). Karena saya hampir tidak sempat masuk lagi, maklum daftarnya sudah berbulan lalu dan lupa meletakkan bukti pendaftaran di mana.
Keempat, serahkan urusan memeriksa pingback dan trackback kotor pada akismet, tidak perlu sampai dua mesin antispam itu. Lagi pula jenis spam seperti ini jarang dijumpai.
Kelima, memperlihatkan jumlah yang diblok oleh antispam di dasbor wordpress, mengapa perlu? Jika tiba-tiba angka membludak, itu berarti ada serangan, dan si pemilik blog harus siap-siap dengan risiko yang paling buruk.
Keenam, saya sarankan inspeksi ketat untuk masing-masing komentar yang masuk, terutama untuk pola bahasa yang digunakan, apakah itu komentar yang hanya disalin tempel dari komentar sebelumnya, dan lain sebagainya.
Ketujuh, jika sudah pernah mengirim komentar dan diloloskan, sebaiknya tidak usah diperiksa kembali. Atau mereka mungkin jika mereka berkomentar lewat alamat IP yang tidak bersih akan dicegat oleh mesin antispam.
Rasanya untuk blog wordpress yang sederhana, setelan seperti itu sudah cukup. Yang diperlukan adalah antispam bee diperbantu akismet, dan saya lumayan hilang pusing kepala akibat ulah spam beberapa hari ini.
Atau jika Anda mengalami serangan spam yang lebih banyak, hingga ratusan dalam satu hari, silakan hilangkan akismet dan cukup gunakan setelan maksimal pada antispam bee (untuk meringankan kerja server).
Tinggalkan Balasan