Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Pilihan Serambi Saat Menulis Webnovel Online

Menulis webnovel atau online novel merupakan keunikan tersendiri. Dulu umumnya orang menulis novel atau cerpen (cerita pendek) melalui perpanjangan tangan penerbit. Tapi di era orang-orang yang lebih memilih menggenggam media elektronik ketimbang media cetak, tentunya penulis juga cenderung beralih ke serambi (platform) digital. Dan banyak peralihan dari media yang tercetak ke dalam bentuk media digital.

Lupakan saja itu sejenak. Menulis novel secara digital dan daring (dalam jaringan/online) bisa untuk siapa saja, baik yang memang ingin serius mulai karir di dunia menulis, hingga mereka yang sekadar hobi menulis. Sama seperti ketika saya mulai menyusun Arunametta – semuanya berawal dari hobi.

Tulisan ini ditujukan bagi ‘para pemula’ dalam menulis webnovel atau online novel. Bagaimana sebaiknya kita mulai menulis webnovel online? Bagi mereka yang sudah terbiasa menulis novel secara daring, maka tulisan ini mungkin tidak akan bermanfaat.

Pertanyaan awal bukanlah tentang seberapa baik kita mampu menulis, atau seberapa sering kita akan menulis. Tapi seberapa ‘melek’ kita dengan dunia Internet saat ini. Pilihan dalam menulis novel ada banyak, dan kita bisa memilih salah satunya.

Jika novel yang kita buat hanya ditujukan untuk diri kita sendiri, maka apapun pilihannya tidak akan masalah. Namun jika juga dibagikan dengan pengunjung yang berminat membaca novel, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Tradisi membaca novel adalah tradisi membaca buku.

Yang menjadi perhatian kita bukan hanya sekadar tulisan, namun bagaimana menyajikannya kepada pembaca.

Kunci yang menjadi harus diperhatikan dalam penyajian novel adalah: tipografi dan navigasi. Setidaknya bagi saya dua komponen ini penting.

Tipografi memberikan tulisan yang nyaman dibaca. Tidak terlalu kecil dan menyiksa mata, tidak terlalu besar dan membuang-buang ruang.

Navigasi menyajikan keseluruhan webnovel sesederhana membaca buku. Seperti kemudahan dalam memilih atau berpindah antar judul atau bab dalam novel. Atau mampu menampilkan tulisan dengan layak baca baik ketika dikunjungi lewat monitor komputer maupun lewat gawai.

Kita bisa memilih dari penyedia publikasi yang gratis, atau dari membuat sendiri dari dasar bentuk web yang kita inginkan.

Bentuk publikasi yang populer misalnya menggunakan Pressbooks.com atau Wattpad.com. Menggunakan serambi Pressbook dan Wattpad membuat penulis tidak usah memikirkan yang lain, cukup menulis saja, dan sisanya akan diatur oleh sistem.

Ada juga yang menggunakan WordPress versi gratis. Bagi yang sedikit ‘melek’ Internet, kini ada panduan menulis buku dengan WordPress (English). Lalu jika ingin diterbitkan kemudian, bisa memanfaatkan layanan FastPencil atau BlogBooker.

Saya sendiri memilih menggunakan WordPress pada hosting sendiri. Bentuknya adalah blog.

Dengan menggunakan sistem tersebut, saya akan pertama memilih tema yang bisa tampil dengan baik sehingga nyaman diakses melalui layar ukuran besar maupun kecil.

Saya menempatkan judul yang sama dalam satu kategori dan satu pos sebagai bab tunggal, dengan menggunakan RP Post Nav, seluruh bab dapat terhubung melalui tautan. Dan dengan menggunakan List category posts, saya bisa menempatkan seluruh bab webnovel secara otomatis (berdasarkan kategori) sebagai daftar isi di sebuah halaman.

Untuk urusan lisensi, saya memanfaatkan Copyrigth Proof, sebuah layanan penandatangan digital yang merupakan bukti karya cipta penulis. Jika ada sengketa hukum di kemudian hari, maka bukti digital hak cipta ini akan membantu sekali.

Dan sentuhan terakhir adalah menggunakan Bukvycja untuk menampilkan drop cap (huruf kapital aksara pertama) sebagai pemanis.

Tentu saja ada metode lain, yaitu menggunakan Aesop Story Engine atau menggunakan PressBook dari GitHub dengan memanfaatkan WP Multisite.

Tentu saja kemudian penulis, jika berminat, bisa menyediakan metode berlangganan bagi para pembacanya, entah melalui surat elektronik atau jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

Kemudian bagaimana dukungan dari para pembaca? Jika penulis berminat untuk mendapatkan dukungan finansial dari pembaca maka mereka bisa menyatakan demikian pada setiap karya yang dipublikasikan, atau memanfaatkan layanan pencipta karya melalui Patreon misalnya.

Kembali ke awal, apapun pilihan serambi dalam menampilkan/menyajikan buku, cerpen, novel Anda secara online, maka menulis dengan baik tetap menjadi keutamaan.

Iklan


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: