Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Mencicipi Google Play Movies & Film

Salah satu layanan Google yang tersambung dengan banyak perangkat adalah Google Play, di dalamnya termasuk Play Movies & Film yang merupakan media aliran daring film-film yang dapat disewa dan dibeli.

Bagi yang memiliki perangkat Android, biasanya aplikasi ini sudah terpasang dengan sendirinya. Dan bisa dipasang pada perangkat lainnya, misal saya memasang aplikasi Google Play Movies & Film di Samsung Smart TV. Saya juga hendak memasangnya pada perangkat Roku, namun entah kenapa belum saya temukan pada kanal resmi, padahal seharusnya ada di situ.

Layanan Google Play Movies & Film bisa didapatkan dengan menyewa atau membeli koleksi film di dalamnya. Baik dalam kualitas standar maupun definisi tinggi. Harganya berbeda-beda, saya sendiri tidak yakin apa yang menjadi pembedanya. Hanya saja film baru atau film populer memiliki harga yang lebih mahal.

Harga sewa/beli untuk kualitas SD & HD juga berbeda. Kualitas HD sedikit lebih mahal. Dan pembayaran dilakukan melalui akun Google dengan menggunakan kartu kredit (belum tahu jika ada metode pembayaran lain).

Untuk menikmati kualitas HD, film dianjurkan ditonton melalui layar kaca, di mana streaming melalui televisi sudah mendukung tayangan HD. Bisa menggunakan aplikasi yang tertanam pada televisi, atau menggunakan Chromecast (perangkat sejenis) pada televisi yang bukan Smart TV. Sedangkan pada ponsel Android, umumnya hanya bisa dinikmati kualitas SD, walau yang dibeli/sewa adalah kualitas HD.

Dari segi harga, bisa dibilang tayangan di sini tidak terlalu mahal. Misalnya saya menyewa film Justice League yang terbit tahun lalu (2017) dengan biaya sewa kualitas HD sebesar Rp 29.000,00. Dibandingkan menonton di bioskop, ini jauh lebih terjangkau. Dan bisa ditonton dengan nyaman di rumah sendiri tanpa perlu mengantri atau berdesakan di bioskop.

Tentunya jika ingin mengoleksi juga bisa membelinya dengan harga bervariasi, tapi biasanya di bawah dua ratus ribu rupiah. Film bisa diputar berulang-ulang tanpa batas, berbeda dengan sewa, hanya satu kali tonton dalam batas waktu tertentu, benar-benar mirip seperti ke bioskop, tidak bisa diputar ulang.

Untuk kolektor film, membeli mungkin adalah pilihan. Tapi sekadar bagi penggemar film seperti saya, menyewa adalah pilihan. Jauh lebih murah dibandingkan membeli, dan juga sangat jarang berminat menonton ulang film yang sudah pernah ditonton. Dan dengan menyewa film tidak dikenakan pajak tambahan, sebagaimana halnya dengan membeli film.

Tapi apakah sewanya hanya itu. Bagi saya yang tidak memiliki layanan ISP berlangganan, dan menggunakan data dari kuota kartu GSM. Maka, kuota Internet perlu dipersiapkan. Sekitar satu hingga tiga gigabit untuk menikmati satu film Hollywood kualitas HD. Tentunya sinyal juga menentukan kenikmatan. Jika sinyal ngadat di tengah jalan, maka kualitas film turun dari HD menjadi SD, ini sungguh tidak mengenakan. Kadang jika ingin hemat dan lancar, mungkin bisa jadi metode pilihan kuota bagi kalong bisa dipertimbangkan.

Sedemikian hingga masing-masing orang bisa sama-sama mengeluarkan dana yang sama untuk sewa film, namun kualitas tayangan yang dihadirkan sangat tergantung dengan teknologi multimedia yang digunakan untuk menikmati film tersebut.

Kualitas HD yang ditampilkan di layar kaca oleh Google Play Movies Film sudah lumayan memuaskan mata. Saya tidak akan membandingkan dengan kualitas 4K dari media tertentu pastinya. Karena bagi hiburan umum kualitas HD sudah lebih dari cukup.

Ada beberapa hal yang memang mungkin kurang memuaskan. Misalnya untuk film tertentu, seperti film baru populer, tidak bisa disewa, hanya bisa dibeli. Itupun belum tentu ada teks terjemahan berbahasa Indonesia. Jika ingin menyewa, mungkin harus menunggu lama. Tapi film populer baru cepat tersedia di sini.

Tidak semua film tersedia di sini. Misalnya ketika saya ingin menonton Film “Your Name” atau “Kimi No Nawa”, film tersebut ada di database, namun tidak tersedia untuk wilayah Indonesia. Dan tidak tahu, apakah akan ada atau tidak. Sehingga penggemar Anime mungkin akan lebih suka berlangganan crunchyroll dan ditayangkan sesuai permintaan melalui Roku atau berlangganan Netflix untuk mendapatkan anime besutan mereka, atau berlangganan Iflix untuk mendapatkan tayangan Aniplus on-demand.

Sementara hal lain yang kurang menyenangkan adalah, ketika saya menyewa film, dan tayang melalui aplikasi Smart TV, tidak ada tombol untuk pause. Kebayang rasanya kebelet di tengah tayangan. Tata letak teks subtitle juga diberi latar hitam, kadang terkesan agak mengganggu, sehingga lebih banyak tanpa teks. Tapi kan tidak semua orang paham dengan bahasa asing.

Bagi penikmat film yang malas berdesakan atau mengantre di Bioskop. Rasanya layanan Google Play Movies & Film adalah pilihan menarik. Ya, tentu saja di Indonesia adalah pilihan lain, HOOQ misalnya, punya penyewaan serupa dengan harga yang relatif lebih miring. Hanya saja saya belum mencobanya, nanti akan saya coba melalui Roku.

Iklan


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: