Saya menggunakan Dropbox sejak tahun 2012, atau sejak tahun enam tahun yang lalu. Dropbox membantu saya mencadangkan banyak berkas penting, termasuk berbagi berkas dengan kolega dan keluarga. Seiring dengan perjalanan perjalanan waktu, saya mencoba sejumlah pencadangan awan, termasuk Spider Oak yang pada awalnya populer di openSUSE.
Banyaknya pilihan kadang justru membuat pusing, semuanya memiliki kelebihan masing-masing. Bahkan pengguna produk Apple memiliki iCloud yang mumpuni, atau pengguna Android/Chrome OS yang terintegrasi secara manis.
Dropbox memiliki banyak keuntungan, selain ruang gratis yang lumayan didapat tambahannya, juga terhubung dengan banyak aplikasi pihak ketiga. Sehingga banyak yang menyukainya karena fitur ini.
Namun saya memiliki layanan OneDrive dari Microsoft, dengan besar penyimpanan yang berpuluh kali lebih besar dibandingkan ruang penyimpanan dari Dropbox. Penyimpanan OneDrive ini terintegrasi dengan layanan Office 365 yang saya gunakan pada komputer dan ponsel.
Bekerja dengan Office 365 menghabiskan lebih banyak waktu saya, dan menggunakan OneDrive menjadi salah satu kebiasaan dan pilihan penyimpanan awan. Sehingga Dropbox menjadi jauh lebih jarang saya manfaatkan. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk berpindah dari utamanya menggunakan Dropbox ke OneDrive.
Berkas-berkas lawas pun ikut dimigrasikan, serta membersihkan map Dropbox dari komputer saya.
Tinggalkan Balasan