Bhyllabus l'énigme

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan sejumlah pernyataan dalam menyangkal dan menjelaskan sejumlah mitor (atau mungkin fakta) terakit dengan wabah global Wuhan Coronavirus atau COVID-19. Beberapa mitos ini mungkin belum tiba di tanah air, tapi beberapa mungkin cukup menarik untuk disimak.

Kabar 01: Pengering tangan tidak bisa membantu membunuh virus COVID-19, Anda tetap disarankan untuk mencuci tangan dengan air sabun atau yang berbasis alkohol secara berkala yang kemudian dikeringkan dengan tisu atau pengering tangan.

Kabar 02: Lampu ultraviolet tidak bisa digunakan untuk mensucihamakan tangan, dan dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Jadi jangan gunakan lampu atau sinar UV untuk mensterilkan tangan Anda.

Kabar 03: Pemindai panas tubuh (thermal scanners) dapat mendeteksi orang yang demam, misalnya karena infeksi termasuk infeksi COVID-19. Namun teknologi ini tidak dapat mendeteksi apakah orang sudah terinfeksi atau tidak. Karena tidak semua orang yang ‘memiliki’ COVID-19 menjadi demam dengan segera, perlu waktu 2-10 hari bagi mereka yang terinfeksi menjadi sakit dan demam, pada fase sebelum demam, teknologi ini tidak membantu.

Kabar 04: Menyiramkan atau membasuh tubuh dengan menggunakan alkohol atau klorin tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh. Menyiram atau membasuh tubuh dengan zat-zat ini dapat berbahaya bagi pakaian dan membran mukosa (seperti mata dan mulut). Berhati-hatilah dalam menggunakan alkohol atau klorin sebagai disinfektan.

Kabar 05: Menerima paket dari Tiongkok relatif cukup aman. Analisis WHO menunjukkan bahwa coronavirus tidak hidup dalam jangka waktu yang lama, misalnya pada surat atau paket.

Kabar 06: Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing & kucing dapat terinfeksi coronavirus yang baru ini. Namun, selalu menjadi ide yang baik untuk tetap mencuci tangan setelah kontak dengan peliharaan. Ini membantu kita terlindung dari infeksi bakteri yang umum seperti E. coli dan Salmonella yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Kabar 07: vaksin yang dapat mencegah pneumonia seperti vaksin pneumokokus dan haemofilus influenza tipe B tidak memberikan perlindungan terhadap virus korona yang baru ini. Para peniliti sedang berusaha untuk menghasilkan vaksin yang baru untuk infeksi ini.

Berita terakhir saat ini dirilis oleh Times¹ mengabarkan bahwa vaksin uji coba sudah diproduksi, diharapkan awal April memasuki uji klinis pada manusia. Obat antivirus Remdesivir yang awalnya ditujukan untuk melawan Ebola, kini mulai diuji juga untuk melawan coronavirus.

Kabar 08: membilas hidung dengan cairan salin (garam fisiologis) tidak dapat mencegah infeksi coronavirus.

Kabar 09: bawang putih merupakan makana sehat yang memiliki sedikit sifat antimikroba. Namun, tidak terdapat bukti dari wabah saat ini bahwa konsumsi bawang putih dapat melindungi orang dari COVID-19.

Kabar 10: mengurapi dengan minyak wijen tidak akan melindungi dari coronavirus dan minyak wijen juga tidak membunuh virus korona yang baru ini.

Kabar 11: semua golongan usia dapat terinfeksi oleh COVID-19. Lansia dengan kondisi yang sudah ada seperti asma, diabetes, penyakit jantung tampaknya lebih rentan menjadi sakit parah jika terinfeksi virus.

Kabar 11: antibiotik hanya untuk melawan infeksi bakteri. Oleh karena COVID-19 adalah infeksi virus, antibiotik selayaknya tidak digunakan untuk mencegah maupun mengobati. Namun pasien rawat inap COVID-19 mungkin menerima antibiotik karena adanya kemungkinan infeksi bakteri yang menyertai infeksi virus korona.

Kabar 12: hingga saat ini tidak ada obat khusus yang mencegah atau mengobati coronavirus dari Wuhan ini. Pencegahan dasar harus diterapkan. Bagi yang sakit ringan, obat-obat untuk melegakan gejala dapat membantu. Bagi yang sakit berat, harus mendapatkan bantuan kesehatan di fasilitas yang ditunjuk oleh pemerintah.