Faktor Risiko Diabetes Melitus

Diabetes melitus (DM) atau yang sering disebut juga kencing manis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah. Penyakit ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, bahkan kematian. Namun, DM sebenarnya adalah penyakit yang bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor-faktor risiko diabetes melitus dan menghindari atau mengendalikannya.

Faktor risiko diabetes melitus adalah kondisi atau kebiasaan yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena DM. Faktor risiko ini bisa dibedakan menjadi dua jenis: faktor risiko yang tidak bisa diubah dan faktor risiko yang bisa diubah.

Photo by Abhinav Goswami on Pexels.com

Faktor risiko yang tidak bisa diubah adalah faktor-faktor yang sudah melekat pada diri seseorang dan tidak bisa diubah dengan mudah. Contohnya adalah:

  • Usia: Semakin bertambah usia, semakin tinggi pula risiko terkena DM. Hal ini karena produksi insulin menurun seiring bertambahnya usia dan sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
  • Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko terkena DM dibandingkan pria. Hal ini karena wanita lebih rentan mengalami perubahan hormon akibat menstruasi, kehamilan, menopause, atau penggunaan pil KB.
  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga dekat (seperti orang tua atau saudara kandung) yang mengidap DM tipe 1 atau tipe 2, maka risiko terkena DM juga akan meningkat.
  • Ras atau etnis: Beberapa ras atau etnis tertentu memiliki predisposisi genetik untuk terkena DM. Contohnya adalah orang Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Afrika-Amerika, Hispanik-Amerika, dan penduduk asli Amerika.

Faktor risiko yang bisa diubah adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan gaya hidup seseorang dan bisa diubah dengan cara melakukan perubahan perilaku. Contohnya adalah:

  • Kegemukan (berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan lingkar perut (pria > 90 cm dan perempuan > 80cm): Kelebihan berat badan dan lemak perut dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa.
  • Kurang aktivitas fisik: Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menjaga keseimbangan glukosa darah.
  • Dislipidemia (kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl): Kadar lemak darah yang abnormal dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung pada pengidap DM.
  • Hipertensi/ tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg): Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ vital seperti jantung dan ginjal pada pengidap DM.
  • Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat): Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah secara tiba-tiba dan gangguan fungsi insulin.
  • Merokok: Rokok dapat merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin dan meningkatkan resistensi insulin pada sel-sel tubuh.

Nah itu dia daftar faktor risiko diabetes melitus yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu ya!

Iklan

Diterbitkan oleh Cahya

A writer, a tea & poet lover, a xanxia addict, an accidental photographer, - a medical doctor.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: