Bahkan ketika Anda tidak memasang sistem komentar Disqus pada blog anda, saya rasa ada baiknya memiliki sebuah akun Disqus. Karena Disqus belakangan ini sudah bukan lagi sekadar sistem komentar untuk blog atau situs tertentu, namun juga sebuah jejaring sosial yang memungkinkan interaksi luas dan diskusi yang tanpa batas.
Disqus memberikan potensi diskusi yang sangat luas. Bagi admin blog, manajamen sistem komentar menjadi lebih mudah, baik dengan moderasi atau-pun tanpa moderasi. Jangan khawatir dengan spam, sebab Disqus memiliki antispam sendiri – dan setelah saya pelajari belakangan ini, admin blog bahkan tidak memerlukan antispam tambahan pada mesin blognya.
Disqus mungkin lebih berat pada sebuah blog yang menggunakan sistem komentar standar. Dengan akun Disqus, pembaca mesti menunggu sesaat – sambil membaca konten blog – sebelum sistem komentar siap. Namun dengan akun Disqus (tentu saja sebaiknya penerimaan kuki diaktifkan), akan lebih cepat jadinya, dan proses diskusi selanjutnya akan lebih mudah.
Saya sudah lama mengikuti pelbagai blog dan iseng-iseng memberi tanggapan pada blog-blog tersebut. Namun dengan semakin banyaknya blog yang saya ikuti, artinya tidak akan bisa mengikuti semua diskusi yang ada di blog itu. Apalagi jika pemberi tanggapannya sangat ramai, bayangkan jika mengikuti semua tanggapan itu, bisa sih, tapi terus terang tidak akan terbaca semua – jadi istilahnya sia-sia.
Mengikuti semua tanggapan yang ada rasanya hanya cocok bagi mereka yang mengikuti sedikit blog, dan untuk blog-blog pengembang (developer), jadinya tahu setiap ide-ide dan masukkan untuk sistem yang dikembangkan. Namun tidak pas rasanya untuk blog personal.
Pengingat diskusi yang nyaman saya kira ada pada blog-blog seperti KafeGue.com atau Pushandaka.com, yang notifikasinya dikirimkan secara otomatis pada pemberi tanggapan jika ada tanggapan baru. Sayangnya sistem yang ada saat ini sepertinya mengharuskan adanya sebentuk sistem komentar bergalur (pada WordPress) atau nested/threaded comment untuk mendapatkan fungsi ini. Itu berarti kedalaman diskusi dibatasi, tidak seperti pada sistem komentar mendatar, yang tanpa batas – tapi justru secara konsep-nya malah dibuat “no thread = no reply”.
Saat ini saya menemukan akun Disqus memberikan solusi untuk ini. Jika Anda memiliki akun Disqus, lakukan setelan notifikasi seperti pada gambar berikut:
Pilih “edit your profile”, lalu pada bagian “notification” pilih dua bagian berikut:
- Enabled. Send me notifications.
- Notify me of replies to my comments.
Maka setelan ini akan membuat pemilik akun Disqus mendapatkan balasan email/surel dari balasan terhadap tanggapannya saja. Dan tidak untuk semua tanggapan yang masuk, ini akan lebih efektif bagi pemilik akun Disqus yang berdiskusi di banyak blog.
Lalu apa yang bisa dilakukan dengan pemberitahuan bahwa ada balasan via surel ini? Pemilik akun Disqus bisa langsung berbalas tanggapan itu dengan membalas surel tersebut.
Berikut saya contohkan saat saya berkomentar di sebuah blog dengan sistem komentar Disqus. Kemudian komentar saya ditanggapi, dan saya mendapatkan notifikasi via surel, lalu saya membalasnya:
Gambar di atas cuplikan jendela Mozilla Thunderbird yang saya gunakan untuk membalas surel. Tulisan di bagian atas adalah tulisan saya sebagai balasan, di bawah garis merah (imajiner) adalah notifikasi sebelumnya yang hendak saya balas.
Amannya saya biasanya menghapus semua bagian “reply body text” (di bawah garis merah), jadi saya hanya mengirimkan tulisan saya saja tanpa menyertakan teks sebelumnya. Dan jika menggunakan klien surel seperti Thunderbird, saya akan menggunakan pengaturan dengan “teks polos” atau “plain teks”, ini lebih ramah untuk server.
Maka balasan kembali dari saya akan muncul langsung di blog tersebut tanpa saya perlu masuk ke blog itu lagi dan mengklik “reply”. Dan proses berbalas tanggapan ini akan bisa terbuka bagi siapa saja dengan akun Disqus, tanpa batas.
Nah, walau pada awalnya Disqus lebih memberi beban pada pembukaan halaman. Tapi jika memiliki potensi diskusi yang lebih mudah dan sederhana, bisa dimanfaatkan di mana saja secara langsung, tidak perlu lagi masuk ke blog yang bersangkutan. Maka proses diskusi akan jauh lebih hemat bandwidth layanan Internet daripada proses diskusi yang mesti masuk lagi ke blog tersebut.
Itulah mengapa Disqus lebih pada sebuah jaringan komunikasi global daripada sekadar sistem komentar blog.
Tinggalkan Balasan